PALANGKARAYA, BERITAKOTA.COM – Jelang pesta demokrasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar serentak pada November 2024, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palangka Raya akan menyelenggarakan diskusi bertajuk, “Jalan Politik, Hukum dan Kebudayaan,” di Aula Rahan Rektorat Lantai 2, Universitas Palangka Raya, Rabu (18/9/2024) pagi sekitar pukul 08.30-selesai.
Hadir sebagai narasumber diskusi adalah Ketua Dewan Pembina Pusat Kajian Politik dan Keamanan Indonesia (Puspolkam) Firman Jaya Daeli, Budayawan JJ Kusni, Analisis Politik Universitas Palangka Raya Dr John Retei AS MSi, Kaprodi Hukum Keluarga Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Dr Ariyadi MH, dan dimoderatori Direktur Bornea Institute Yanedi Jagau.
Ketua Panitia Seminar diskusi Andriani mengatakan, komitmen GMKI Cabang Palangka Raya dan Kampus Universitas Palangka Raya untuk mewujudkan demokrasi berkeadilam.
Manurut Andriani, Pilkada bukan sekedar memilih kepala daerah akan tetapi terwujudnya demokrasi berkeadilan. “Kami berharap orang yang menang bukan karena money politik, tetapi dilihat dari rekam jejaknya yang bersih dan masyarakat bukan memilih kucing dalam karung,”kata Andriani.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi GMKI Cabang Palangka Raya Fiteli Waruwu mengatakan, belakangan ini Pemerintah mengabaikan etika dan moral dalam meraih kekuasaan.
“Bahkan Putusan MK No. 90/PUU-XXI/2024 dan Putusan MA yang menganulir syarat calon kepala daerah diduga instrumen hukum yang dimanfaatkan untuk kekuasaan,”tandas Fiteli.
Dengan diskusi ini, lanjut Fiteli, masyarakat Palangka Raya semakin tercerdaskan dan menggunakan hak-hak politiknya dengan cerdas. Tidak terpengaruh oleh tekanan dan money politik.
“Diskusi ini adalah salah satu edukasi kepada masyarakat penting politik, dan hukum dengan tidak mengabaikan jalan kebudayaan,”ujar Fiteli. (Ralian)