JAKARTA, BERITAKOTA.COM– Ketua Umum (Ketum) Perhimpunan Nasional Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PNPS GMKI) Febri Calvin Tetelepta berbela sungkawa atas meninggalnya Benny Susetyo, atau akrab dipanggil Romom Benny.
“RIP Romo Benny.. Sahabat yang baik. Pejuang Kemanusiaan. Pertama kali ketemu dan berkenalan dengan Almarhum saat Kerusuhan Situbondo Okotber 1996. Saat itu saya mewakili PP GMKI, Bung Audy Wuisang mewakili Biro Pemuda PGI, Helmi Faisal (PMII), Azwar Anas (IPNU) sekarang MenPAN (Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (MenPAN). Kami di pandu
Oleh Bang Pontas Nasution (Akademi Leimena),”kata Febri, yang diunggah di Media Sosial Perkumpulan GMKI,Sabtu (5/10/2024).
Lebih lanjut Febri mengatakan, sejak awal Sosok Romo Benny sebagai Pastor muda sangat luar biasa. “Ditengah situasi yang masih mencekam, Almarhum mengantar kami bertemu dengan Ketua PW NU Jatim Alm. KH Hasyim Muzadi (Mantan Ketum PB NU), kami bertemu dengan KH Ashad Pesantren Asem Bagus,”tambahnya.
Alm Romo Benny walaupun masih Pastor muda, lanjut Febri, tapi menunjukan sosok yang luar biasa.
“Kami makin akrab dan dalam perjalanan hidupnya, Alm menunjukkan leadership dan keberpihakannya terhadap masalah kemanusiaan dan Kebangsaan. Kita kehilangan sosok seorang Pastor, Imam yang kritis dan paripurna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat. Selamat Beristirahat dalam Keabadian, Romo Benny…,”ucap Febri.
Diketahui, Romo Benny dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, 5 Oktober 2024 pagi.
Kabar Romo Benny meninggal dunia diperoleh dari postingan di platform media sosial Instagram @Katolik_garis_lucu.
“Telah meninggal dunia Rm Antonius Benny Susetyo Pr di RS. Mitra Medika Pontianak, hari Sabtu, 5 Okt 2024, pukul 00:15 WIB.
Jenazah akan mendarat di Surabaya siang ini dan akan disemayamkan di Malang. Rencana dimakamkan pada hari Senin 7 Oktober di Pemakaman Sukun di Malang.
Semoga mendapat kedamaian dalam istirahat abadi. Amin,” tulis akun tersebut dikutip, Sabtu (5/10/24).
Romo Antonius Benny Susetyo, Pr lahir 10 Oktober 1968. Dia dilahirkan di kota Apel Malang pada 10 Oktober 1968, Alumni Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang tahun 1996 ini seorang pastor muda pengusung gerakan moral bangsa.
Rommo Benny tak kenal lelah mengadvokasi masyarakat lemah, korban bencana dan korban kekerasan, ini juga ikut memajukan Pusat Studi dan Pengembangan Kebudayaan (PUSPeK).
Pastor Benny ditugaskan oleh KWI “Konferensi Waligereja Indonesia” Aktivisme Romo Benny dimulai saat ia ditempatkan di paroki Situbondo. Penempatan Benny di Paroki Situbondo hanya berselang sepekan setelah terjadinya kerusuhan hebat di kota santri di kawasan tapal kuda ini.
Sedikitnya selusin gereja dibakar habis, termasuk Gereja Katolik Situbondo. Romo Benny, yang baru beberapa hari ditahbiskan menjadi pastor, diamanatkan oleh Uskup Malang Mgr HJS Pandoyoputro, OCarm untuk `membangun persaudaraan sejati` dengan para tokoh dan kaum muslim di Situbondo dan Bondowoso.
Penugasan ini membuatnya punya banyak pengalaman baru bertemu dengan para kiai, dan berkunjung ke beberapa pesantren. Dia pun menggelar sejumlah acara bersama KH Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001) Abdurrahman Wahid (Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001) Gus Dur). Selamat jalan Romo Benny. (Ralian)