JAKARTA, BERITAKOTA.COM – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang resmi membuka pameran Sagu Expo di Sarinah, Jakarta, Rabu (2/10). Pada kesempatan itu, Menteri Agus juga menyampaikan bahwa Sagu bisa menjadi bahan boetanol dan biofuel.
“Tingginya kandungan serat yang ada dalam tanaman sagu, berpotensi untuk menjadi bahan baku pada pengembangan industri biofuel dan bioetanol,” kata Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya sebelum membuka pameran.
Meski demikian, kata Menteri Agus, potensi lahan sagu Indonesia mencapai 5,5 juta hektar (Ha) namun pemanfaatannya masih rendah, yaitu kurang dari 4 persen luas areal sagu nasional atau sekitar 212.468 Ha.
“Penyebabnya karena beberapa kendala, seperti minimnya infrastruktur, fasilitas penunjang, keterampilan dan kapasitas SDM. Juga karena masih rendahnya popularitas komoditas sagu juga menjadi penghambat proses pengembangan yang pada akhirnya membatasi pencapaian potensi komoditas ini,” ujarnya.
Selain itu, kata Memperind, ada manfaaat lain dari sagu, yaitu untuk menyerap karbondioksida atau CO2 yang sangat tinggi, sehingga mampu membantu mengurangi emisi.
“Tanaman sagu memiliki laju penyerapan CO2 yang tinggi, yaitu sekitar 289 ton CO2/ha/tahun, sehingga dapat menjadi salah satu kontributor perlambatan global warming,” jelasnya.
Juga, jika tanaman sagu ditanam di area gambut dapat menjadi area konservasi air, sehingga dapat mencegah pengeringan lahan, kebakaran, serta dapat menahan terlepasnya karbon dari lahan.
“Sangat banyak manfaat sagu bagi industri maupun lingkungan kita dan alangkah sayangnya jika potensi ini tidak kita kembangkan dan manfaatkan sebaik-baiknya,” kata Menperin.
Pameran Sagu Expo 2024 berlangsung mulai 2-6 Oktober menampilkan sejumlah gerai olahan sagu. (phil)