YOGJAKARTA, BERITAKOTA.COM – Bakal Calon Presiden dari Partai PDIP Ganjar Pranowo memastikan bahwa penolakan dirinya terhadap Piala Dunia U-20 tahun di Jawa Tengah jangan dikaitkan dengan agama.
Hal itu dikemukakan setelah menjawab pertanyaan Joiece Waritokan, peserta dari Perhimpunan Nasional Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PNPS GMKI) cabang Sulawesi Utara di Kopi Opak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Kamis (28/09/2023) malam.
Ganjar memastikan, dia menolak hajatan olahraga favorit sejagat itu karena konstitusi Indonesia politik bebas dan aktif yang mengakui dan mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.
“Saya tidak punya trackrecord memenangkan pemilihan menggunakan politik identitas. Ibu boleh lihat siapa yang menggunakan politik identitas,” ujar Ganjar dalam pertemuan sekitar 200 peserta PNPS GMKI se-Indonesia lewat zoom meeting.
Dalam pemaparan selama 30 menit, diskusi dipandu host senior GMKI Yogyakarta Firman Jaya Daeli. Dalam kesempatan yang sama, Sekjend PNPS GMKI Dr. Sahat HMT Sinaga.,SH.MKn mengapresiasi Ganjar selama 10 tahun memerintah sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah berdiri di atas semua golongan.
Lebih lanjut Ganjar mengemukakan, selama menjabat Gubernur Jawa Tengah 10 tahun berupaya mengeliminir gerakan intoleran di daerahnya untuk tidak mengganggu kebebasan umat beragama.
“Bapak/ibu lihat beribadah umat Budha di Candi Borobudur, dan beragama Hindu di Candi Borobudur, dan semua masyarakat mendapat hak yang sama dalam menyembah Tuhannya,”ujar Ganjar.
Ganjar berharap bertemu secara fisik dengan para PNPS GMKI seluruh Indonesia yang dikomandoi Febri Calvin Tetelepta. Namun, Rakernas PDIP yang digelar di Kemayoran mengakibatkan dia tidak dapat menyambangi para senior GMKI yang hadir.
“Maaf gak bisa hadir berjumpa bapak/ibu ke Yogyakarta, karena di Rakernas (Rakernas PDIP-red) bicara masalah ketahanan pangan,” ucapan Anggota DPR RI dua periode itu.
Diberitakan, Rakernas IV PDIP hari ini akan digelar di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9) hingga Minggu (1/10).
Ganjar mengemukakan kenapa dirinya diundang ke Universitas Indonesia (UI) karena dirinya masuk survei calon presiden.
“Saya bukan keluarga yang hebat, mesipun orang tua saya hebat. Dimana politik muktahir dari hangat-hangat politik hingga memanas. Saya suka berdiskusi politik di warung-warung kopi, dan para driver ojek,”tutur mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI periode 2004-2009 itu.
Sebelum Ganjar berbicara kepada peserta PNPS GMKI l, Firman Jaya Daeli dengan guyon mengatakan, biru kaos yang dikenakan peserta bukan kaos partai politik.
“Birunya kaos yang dikenakan ini bukan biru partai politik, tapi birunya teologis,”ujar Firman sembari tersenyum. (Ralian)