Jakarta, BK
Normalisasi saluran mikro di Jl Tanah Abang II, Gambir, Jakarta Pusat, ternyata membutuhkan waktu pengerjaan sampai enam bulan. Alasannya, lantaran kondisi saluran banyak banyak yang mampet dan lumpur yang tebal.
Bahkan saat ini, Kasatpel Sumber Daya Air Kecamatan Gambir M. Imawan mengakui, pekerjaan baru mencapai 45%. Padahal, normalisasi saluran yang dikerjakan sejak awal Januari tersebut, ditargetkan selesai akhir Juni ini.
“Saat ini progres pengerjaannya sudah mencapai 45% dan lumpur yang sudah dikeruk sebanyak 98 meter kubik,” ujarnya di Jakarta, Kamis lalu sebagaimana dikutip beritajakarta.id. Dia menambahkan, saluran tersebut sepanjang 385 meter dan lebar 80 cm .
Dikemukakan, pengerukan saluran ini merupakan usulan dari pihak Kelurahan Petojo Selatan. Sebab, kondisi saluran banyak yang mampet dan ketebalan sedimen lumpurnya sudah mencapai 35cm. Dengan demikian, sudah selayaknya dikeruk secara menyeluruh.
Nnormalisasi, lanjutnya, dilakukan dengan memperbaiki dinding dan penutup saluran, serta mengeruk lumpur dengan menggunakan alat manual seperti pacul, linggis, blencong dan lain lain. Diharapkan, setelah dinormalisasi kapasitas daya tampung air akan lebih banyak sehingga bisa meminimalisir terjadinya genangan. “Untuk pengerukan ini, kami mengerahkan 30 personel satgas, agar pengerjaan cepat selesai, “ tutur Imawan.
Sementara itu, Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat, memperbaiki lima titik turap saluran air yang rusak di Jl Peta Selatan, RW 01 Kelurahan Kalideres.
Koordinator Lapangan Satpel SDA Kalideres, Gunawan mengatakan, lima titik turap saluran yang diperbaiki sepanjang 200. Sedangkan panjang kerusakan tiap titik masing masing sekitar 10 meter. “Dinding turap ambelas sehingga aliran air saluran tersumbat,” katanya, awal pekan ini. (aga/dtc/)