JAKARTA, BK – Organisasi relawan Seknas Jokowi menggelar kegiatan focus group discussion (FGD) dengan tema “Agenda 45: Jalan Kesejahteraan Indonesia” di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin (11/07/2022).
Kegiatan tersebut dalam rangka memberikan masukan untuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Periode 2025 -2045.
Ketua Umum Seknas Jokowi Rambun Tjajo mengharapkan dengan kegiatan itu dapat memberikan masukan penyusunan RPJP periode 2025-2045 yang tujuannya mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Menurutnya, untuk mewujudkannya impian tersebut perlu peran serta seluruh unsur termasuk masyarakat sipil.
Selain itu, kata Rambun, merujuk pengalaman yang sudah-sudah, penyusunan RPJP selalu diinisiasi oleh pemerintah dan DPR RI.
“Seknas Jokowi sebagai organisasi masyarakat sipil, berinisitiasif memberi masukan bagi RPJP 2025-2045, sebagai ikhtiar mengakomodasi aspirasi rakyat. Terlebih ruang bagi kontribusi warga, dijamin oleh konstitusi dan sesuai pula dengan prinsip demokrasi,” kata Rambun.
Dia menyebutkan, RPJP 2025-2045 sangat bermakna strategis, mengingat akan menjadi panduan pembangunan menuju Tahun Emas RI (2045).
“Kita berharap rakyat Indonesia akan semakin sejahtera, sesuai cita-cita para pendiri bangsa. Itu sebabnya tema besar FGD kali ini adalah ‘Agenda 45: Jalan Kesejahteraan Indonesia’,” ujarnya.
Dia menuturkan, FGD akan tetap dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan mengundang partisipasi seluruh komponen bangsa.
Namun untuk kali ini, Seknas melibatkan para pakar sesuai kompetensi masing-masing, untuk memberi masukan pada lima sektor, seperti pangan, energi, budaya, tata kelola pemerintahan, dan geopolitik global.
“Untuk kepentingan penguatan konsepsional, FGD permulaan ini akan meminta masukan dari para pakar, sebagai basis untuk berdiskusi dengan elemen bangsa lainnya pada tahap selanjutnya,” katanya.
Rambun menambahkan, konsep Agenda 45 terinspirasi oleh nilai gotong royong yang dulu diintrodusir oleh Bung Karno, baik dalam proses penyusunan konsep maupun implementasinya. Proses tersebut akan melibatkan seluruh komponen bangsa hingga pelosok Nusantara. Berbagai pihak pun dilibatkan seperti akademisi, birokrasi, petani, buruh, dan sebagainya.
“Secara singkat dapat dikatakan, Seknas Jokowi ingin menghindari elitisme dalam kontribusi penyusunan RPJP,” tegasnya.
Sementara menurut Ketua Dewan Pakar Seknas Jokowi, Warsito Ellwein, ‘Agenda 45: Jalan Kesejahteraan Indonesia’ adalah visi bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang fokus pada peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
“Dengan segala pertimbangan di tingkat internal organisasi Seknas Jokowi, untuk sementara ini pembahasan diprioritaskan pada lima isu, yakni pangan, energi, kebudayaan, tata kelola pemerintahan dan geopolitik global. Tentu saja tanpa menafikan isu penting lain seperti kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja,” jelas Warsito.
Warsito mengatakan, Agenda 45 merupakan konsep pembangunan jangka panjang yang komprehensif dan terintegrasi. Konsep dan pelaksanaan pembangunan yang akan dijalankan tidak mulai dari nol, melainkan berdasar konsolidasi dan sinergi dari seluruh temuan, karya, produk dan capaian pembangunan sejak kepemimpinan Presiden Soekarno di masa awal republik, hingga Presiden Joko Widodo hari ini.
“Segala prestasi dan kegemilangan dari seluruh pemimpin bangsa, akan dilanjutkan dengan capaian yang tak kalah hebat oleh para pemimpin berikutnya sampai tahun 2045 kelak,” tegas Warsito.(Chard)