Oleh Ikbal Yuda Prakarsa
MY Brands adalah salah satu grup jual beli dan lelang pakaian ataupun asesoris terbesar di Facebook. Kenapa bisa dibilang salah satu grup jual beli terbesar di Facebook, karena yang menjual ataupun yang membeli di My Brands tidak di satu Kota atau Kabupaten saja, melainkan dari seluruh Indonesia. Grup tersebut sudah berjalan kurang lebih 10 tahun lamanya. Barang yang dijual di grup tersebut wajib original, jika ketahuan admin menjual barang palsu/ replika ataupun ada yang melaporkan ke admin grup tersebut bisa berakibat di keluarkan dari My Brands.
Namun, belakangan ini di grup Facebook jual beli dan lelang pakaian dan aksesoris (My Brands) mulai banyak lagi postingan pakaian ataupun asesoris replika yang sangat sekali mirip dengan aslinya. Karena sangat mirip sekali dengan barang aslinya, beberapa anggota di grup tersebut yang aktif ataupun yang mengetahui bagaimana cara membedakan barang asli dengan barang palsu pun sangat kebingungan untuk membedakannya.
Karena sangat banyaknya postingan yang di upload di grup (My Brands), terkadang membuat admin sampai terkecoh ketika ingin menyetujui postingan tersebut. Karena selain menyetujui postingan admin My Brands juga harus mengecek apakah barang yang dijual asli atau palsu.
Beberapa Minggu lalu salah satu admin My Brands menyetujui postingan lelang, dimana salah satu barang dipostingan tersebut ada barang replika Hoodie Champion yang mirip sekali dengan aslinya. Kemungkinan besar karena barang tersebut mirip sekali dengan aslinya atau admin grup kurang teliti maka postingan tersebut bisa lolos ke beranda My Brands.
Ketika postingan lelang tersebut berjalan 24 jam sebagaimana waktu yang ditentukan oleh yang membuat postingan, close bid atau telah berakhirnya sesi lelang di postingan tersebut, salah satu teman saya memenangkan Hoodie Champion palsu/ replika dengan nominal yang bisa dibilang lumayan untuk membeli barang palsu.
Ketika Hoodie Champion tersebut sampai di tangan teman saya, dia mulai curiga dari bahan dan sisa-sisa benang yang sangat berantakan di Hoodie tersebut. Dan teman saya menghubungi saya untuk kerumahnya buat mengecek apakah Hoodie tersebut asli atau palsu. Memang ketika saya cek Hoodie tersebut tidak sama seperti barang yang dijual official store dari segi bahan, hangtag, dan tag size di bagian leher.
Ketika saya dan teman saya mengetahui bahwa barang tersebut, saya langsung menyuruh teman saya untuk menghubungi penjual yang melelang Hoodie Champion, namun pada saat chat WhatsApp dengan penjual, pihak penjual tetap kekeh kalau barang yang dilelang tersebut adalah original.
Sebenarnya, bisa saja teman saya memposting kejadian tersebut ke beranda grup My Brands, agar admin dan anggota grup mengetahui bahwa masih banyak barang palsu berseliweran di grup. Namun, teman saya lebih memilih untuk tidak memposting kejadian tersebut, karena dapat mengganggu orang yang sekadar ingin menjual barang yang sudah tidak dipakai dan penjual yang benar-benar mencari uang dari grup jual beli My Brands.
Saran saya agar tidak terjadi hal yang sama terulang harus mengikuti jejak admin sebelumnya, dimana admin minimal harus empat orang dan moderator dua orang dalam grup serta admin dan moderator aktif di grup, agar meminimalisir barang palsu tidak lolos lagi ke beranda grup. Jam penyetujuan postingan juga harus dijadwalkan agar postingan teratur, ketika ada yang merasa tertipu langsung lapor admin agar ditindaklanjuti Jika penjual barang palsu tidak ada itikad baik untuk mengembalikan uang yang membeli barangnya, admin bisa langsung mem-banned penjual tersebut agar tidak terjadi kembali hal-hal yang tidak di inginkan. (Penulis adalah Mahasiswa Unisma Bekasi)