Protes Keras, Risma: Jangan Libatkan Anak

- Demo Anarkis Tolak Omnibus Law

PENGARAHAN: Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada pelajar yang ikut demo anarkis beberapa waktu lalu di surabaya. (FOTO: Istimewa)

Loading

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma protes keras terhadap pelibatan anak-anak dalam melakukan aksi demontrasi anarkistis pada 8 Oktober 2020 lalu. Sebab, kata Risma, anak-anak belum mengerti apa-apa soal politik.

“Saya protes keras kalau di usia anak-anak dilibatkan. Sebab mereka ini belum mengerti apa pun. Ada undang-undang perlindungan anak yang saya gunakan, bahwa mereka jangan digunakan,” kata Risma usai memberikan pengarahan kepada 58 pelajar yang terlibat unjuk rasa, di SMPN 1 Surabaya, Senin, 19 Oktober 2020.

“Jadi, eksploitasi anak-anak yang ingin saya sampaikan bukan berarti anak-anak hanya diajak untuk bekerja, tapi anak-anak dikondisikan seperti ini, juga bisa disebut eksploitasi anak. Oleh karena itu, ayo kita semua jaga kondisi kota ini supaya tidak ada lagi korban, terutama anak-anak dan lainnya,” tutur Risma seperti dikutip dalam siaran pers Pemerintah Kota Surabaya.

Risma mempersilakan jika ada kelompok-kelompok yang ingin berunjuk rasa karena menyampaikan aspirasi memang dilindungi undang-undang. Namun yang perlu diperhatikan, kata dia, jangan sampai penyampaian pendapat itu disertai perbuatan merusak fasilitas umum seperti sebelumnya. “Karena itu (fasilitas umum) dibayar dengan uang rakyat, yang mana rakyat mengumpukan rupiah demi rupiah,” ujarnya.

Untuk mencegah agar tidak unjuk rasa lagi, Risma memberikan pengarahan serta motivasi kepada anak-anak yang diketahui ikut demontrasi anarkistis. Risma juga mendatangkan orang tua mereka. Dia berharap anak-anak tersebut tidak terlibat lagi dalam demonstrasi anarkistis seperti sebelumnya. (BK/Tmp/Gay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *