Prediksi Pemudik Motor Tahun 2025 12 Juta Lebih

Loading

JAKARTA, BERITAKOTA.COM – Pemudik lebaran di tahun 2025 diprediksi berjumlah 12,74 juta orang atau 8,7 % menggunakan motor, Demikianlah proyeksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT). Angka 12 juta lebih itu berdasarkan data pergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun ini yang mencapai 146,48 juta jiwa.

Proyeksi angka pengguna motor itu tidak menjadi patokan dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengimbau masyarakat agar sebisa mungkin tidak melakukan perjalanan mudik jarak jauh dengan menggunakan sepeda motor.

Dudy mengatakan hal ini merupakan langkah awal terkait keselamatan pengendara, terlebih mobilisasi dengan kendaraan bermotor akan jauh meningkat dan padat saat periode mudik Lebaran 2025.

“Pemudik dengan menggunakan motor memang menjadi perhatian. Imbauan kami kalau bisa jangan pakai kendaraan motor, tapi kami juga tidak ada kapasitas untuk melarang itu,” kata Dudy usai membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Kantor Pusat Kemenhub, Jakarta, Jumat (21/3).

Menhub menambahkan jika memang tidak ada opsi lain dan harus menggunakan motor, pengendara perlu memastikan kendaraan yang dimiliki dalam kondisi andal dan laik.

Selain itu, pengendara juga diimbau untuk mengemudikan motornya dengan baik dan taat aturan lalu lintas demi kelancaran perjalanan serta mencegah kecelakaan.

“Nah, apabila memang harus kendaraan motor, gunakanlah secara baik dan benar. Selain itu, dianjurkan sesuai dengan kapasitas orangnya, jika dua (orang), ya dua (orang), dan tidak membawa barang-barang yang kelebihan muatan,” ujar Dudy.

Selain aspek teknis, Menhub Dudy juga mengingatkan agar para pemudik khususnya yang membawa sepeda motor untuk tidak abai dengan kondisi tubuh.

“Tidak memaksakan diri. Kalau capai di jalan, istirahat sebentar. Kami juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, agar masjid-masjid yang berada di jalan bisa digunakan pemudik untuk beristirahat. Jangan sampai lengah untuk melakukan pencegahan (kecelakaan di jalan),” kata Dudy.

Sementara menurut pengamat transportasi Ki Darmaningtyas angka 12 juta lebih itu terlalu berlebihan karena diprediksi hanya 2 juta orang saja.  “Itu cuma prediksi saja, tapi tidak akan mencapai 2 juta. Arah Sumatra pemotor tidak mencapai 40 ribu, padahal pemotor arah Sumatra termasuk banyak,” ujarnya.(phil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *