Oleh Hamdan Zulfa Rais
email: hamdanzulfarais@gmail.com
PENINGKATAN pesat inovasi dalam teknologi telekomunikasi yaitu 5G menjadi hal yang positif maupun negatif, ada yang pro kontra baik dari segi kesehatan maupun lingkungan. Dan pada tahun lalu teknologi 5G ini telah diluncurkan di indonesia selaras dengan perkembangan dan kebutuhan penduduk di indonesia karena pertambahan penduduk dan dampak mendasarnya benar-benar terasa kendati masih terasa mahal bagi sebagian kalangan tapi dari segi kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi 5G ini memberikan angin segar untuk industri telekomunikasi di Indonesia. Namun sangat disayangkan masih banyak pro kontra terhadap Inovasi dari teknologi 5g ini.
Di beberapa negara yang telah memakai 5G sudah mulai diluncurkan sekitar tahun 2009 inovasi teknologi nirkabel seluler generasi kelima ini. Mulai banyak digunakan di daratan Eropa yang sebagian besar adalah negara-negara maju namun itu pun tidak lepas dari pro dan kontra di sebagian kalangan. Menurut laporan dari swissinfo.ch pada Sabtu, 25 Januari 2020, ada lebih dari 2000 orang yang kontra penggunaan 5G di setiap kota di Swiss dan juga ada 30 negara lain yang melakukan protes melawan hal yang sama.
Meskipun ekspektasi dari inovasi ini adalah akan lebih mengembangkan kepuasan pribadi kita sebagai pengguna dalam segi Konektivitas internet yang cepat, namun ada kekhawatiran tentang efek samping dari 5G ini, khususnya radiasi elektromagnetik dari miliaran perangkat elektronik gadget kita yang akan terkoneksi dan akan bertambah begitu banyak dan berkembang setiap saat di seluruh dunia ini (Cornerstone SDA / jc, 2020). Dalam artikel yang saya buat saya akan mengulas dampak Inovasi dari teknologi 5G dari segi kesehatan bagi manusia dan dampak pada Iklim dan lingkungan.
Kata kunci: teknologi; nirkabel; Seluler; 5G; kesehatan; lingkungan
Dalam beberapa tahun yang relatif masih sangat baru di Indonesia ini, memasuki era Inovasi teknologi yang sedang trend yaitu teknologi seluler generasi kelima atau 5G, inovasi teknologi seluler berbasis nirkabel jarak jauh ini memberikan peningkatan yang sangat besar bagi pengguna internet, khususnya di Indonesia dalam hal kecepatan akses internet dan rendah latency. Jika dibandingkan dengan masa lalu khususnya 4G hal yang sangat banyak dirasakan adalah kecepatan akses internet yang berjalan berada di frekuensi yang berbeda dan dari transmisi data yang dapat diakses lebih cepat dan juga latency lebih rendah ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk pengguna yang biasanya menggunakan akses internet untuk pertemuan online dan aktivitas lain yang membutuhkan kecepatan transfer data yang sangat besar.
Pertama-tama bagaimana kita tahu apa itu inovasi dari teknologi 5G ini. Dikutip dari buku harian “Key to 5G Innovation” inovasi 5G adalah era lain dari kerangka kerja radio dan rekayasa arsitektur radio yang akan menyalurkan ketersediaan akses broadband super cepat, latency rendah yang sangat kecil.
Tingginya kebutuhan akses internet di masa pandemic ini tidak dapat disangkal di zaman sekarang ini yang membutuhkan internet sebagai hal primer dalam hidupnya dan akan menjadi Insentif yang baik bagi masyarakat dalam segala hal. 5G memungkinkan hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dari jarak jauh, misalnya di bidang klinis kesehatan khususnya di bidang operasi jarak jauh. Dari bidang medis yang menggunakan teknologi 5G, kegiatan ini sudah diujicoba oleh spesialis dari daerah Fujian China. Dalam ujicobanya itu dia perlu membedah dan melepaskan hati hewan dengan percobaan dari jarak 30 mil jauhnya menggunakan alat robot medis. Prosedur medis terjadi dari dua tempat, satu di mana ada dokter spesialis yang melakukan operasi dari jauh, dan satu lagi ada ruang operasi dengan hewan uji coba dengan robot yang digunakan oleh spesialis dari kejauhan ( oleh Jeko IR, 2019).
Selain aktivitas operasi jarak jauh yang dilakukan dokter, bisa memungkinkan daerah perkotaan menjadi kota pintar yang memungkinkan hal-hal bisa diakses otomatis dari jarak jauh seperti lalu lintas. Kendali pemantau lingkungan jarak jauh dan lainnya. dari sisi pertahanan negara, misalnya, drone tempur, drone angkut barang ataupun arteleri pertahanan udara (arhanud) dengan kendali jarak jauh dan lain-lain yang dapat diterapkan dengan 5G.
Dari bidang otomotif merek mobil ternama Mercedes-Benz dikutip dari Europe.autonews.com, telah meluncurkan autopilot level 3, yang mana lebih tinggi dari Tesla, yang masih berada di autopilot level 2. Autopilot ini memungkinkan pengemudi untuk menjauh dari lalulintas padat dengan penghitungan algoritma yang didapat dari gps dan bisa berfokus pada jarak yang ditempuh agar lebih efisien waktu pada Jalan tertentu. Mercedes dalam sebuah pernyataan Kamis (oleh Bloomberg, tahun 2021).
Sekarang kita berbicara tentang bagaimana efek radiasi 5G ini pada makhluk hidup? Sehubungan dengan efek samping yang ditimbulkan oleh 5G, ada anggapan bahwa keterbukaan yang masif terhadap sinyal dari 5G ini dapat menyebabkan pemanasan pada tubuh manusia. Begitu juga didapati dengan temuan yang sama dari efek sekunder 5G yang dikutip dari Klikdokter.com Worldwide Organization for Exploration on Disease (Klikdokter.com). IARC yang masih berada dalam naungan dari Asosiasi Kesehatan Dunia (WHO) berkata bahwa radiasi RF adalah salah satu penyebab dari penyakit kanker.
Inovasi dari teknologi 5G memiliki frekuensi yang berjalan di 24-90 GHz. Angka ini sebenarnya mendekati frekuensi senjata militer Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yaitu di 95 GHz yang dapat membuat panas kulit manusia dari jarak yang jauh (Maharani, 2019).
Kita dapat mencatat bahwa hal-hal yang diduga tidak baik bagi kesehatan manusia bisa menjadi insentif yang memperburuk untuk inovasi 5G ini, mengingat radiasinya yang dianggap buruk untuk kesehatan namun harus diperhatikan bahwa radiasi gelombang elektromagnetik bukan hal yang dianggap baru oleh publik di Indonesia maupun di luar negeri.
Karena pada awal inovasi sebelum 4G pun ada informasi yang buruk karena ada penelitian yang pernah dilakukan pada hewan dengan melakukan paparan sinyal yang tinggi terhadap tikus. Percobaan dengan radiasi 3G dan 2G dan hasil yang diperoleh bahwa hasilnya memicu perkembangan tumor ganas pada jantung hewan pengerat. Maka dari itu karena sinyal 5G ini terbilang sangat baru dibandingkan dengan 3G dan 2G sebelumnya, penelitian lebih lanjut harus dilakukan dengan efek 5G pada manusia, karena gelombang radio apapun dapat mempengaruhi tubuh kita.
Semakin tinggi frekuensi yang dicapai maka semakin tinggi watt (daya) yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya dan semakin dekat Anda dengan pemancar radio maka semakin besar kemungkinan berpengaruh pada Anda. Sebagai contoh Anda saat melakukan telepon melalui wifi atau sinyal seluler dan mengobrol dalam beberapa waktu, Anda mungkin akan merasa bahwa kepala Anda (di telepon yang Anda pegang) mulai menjadi hangat atau Anda mungkin mulai mengalami sakit kepala ringan karena sinyal telepon yang berada di dekat Anda dan bagaimana jika Anda akan dihujani oleh banyak gelombang radio yang begitu banyak.
Coba Anda mengunduh salah satu aplikasi penganalisa wifi seperti analisa wifi di playstore. Jika Anda mencoba aplikasi itu akan menunjukkan kepada Anda berapa banyak wifi yang terdeteksi di tempat Anda dan itu hanya mentransmisikan gelombang radio wifi dengan frekuensi 2,4 GHz secara default. Dan jika perangkat Anda dapat menangkap frekuensi hingga 5 GHz maka Anda akan melacak lebih banyak transmisi radio. Apalagi itu hanya gelombang radio dari antena wifi dan masih ada gelombang transmisi radio lain dari banyak satelit di atas kepala kita, misalnya gelombang radio televisi atau radio konvensional dan juga pemancar yang digunakan oleh pesawat yang selalu menyala 24 jam dalam sekitar kita saat ini jika Anda berada di perkotaan.
Jadi apa efek lingkungan dari 5G? Saat teknologi ini mulai aktif digunakan dengan sangat baik maka banyak area yang akan mendapat manfaatnya, termasuk di segi lingkungan yaitu area energi dan pengolahan sumber daya alam dan controlling aliran gerbang sungai agar bisa dikontrol dari jarak jauh.
Apa efek negatif dan positifnya? Efek negatifnya untuk dampak esensial yang ditimbulkan dari sisi ekologis tidak dapat disimpulkan mengingat teknologi 5g terbilang baru 1 tahun di indonesia harus diteliti lebih lanjut.
Efek positifnya dapat mengurangi permasalahan emisi gas, dan efek rumah kaca yang berdampak pada lapisan ozon. Bumi adalah hal-hal yang mendapat sorotan utama di seluruh dunia saat ini dan juga 5G akan menjadi peran penting dalam memulai praktik dari Industri yang ramah lingkungan dan mengurangi dampak buruk yang dihasilkan industri saat ini yang masih menyumbang emisi karbon dan polusi udara limbah ke sungai dan lainnya yang dapat merusak lingkungan.
Daftar Pustaka
Bloomberg. (2021). Mercedes beats Tesla to hands-free driving on highways. Automotive News Europe. Retrieved January 2, 2022, from https://europe.autonews.com/automakers/mercedes-beats-tesla-hands-free-driving-highways
Jeko I. R. (2019). Tiongkok Berhasil Uji Coba Bedah Jarak Jauh dengan 5G. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/tekno/read/3871069/tiongkok-berhasil-uji-coba-bedah-jarak-jauh-dengan-5g
Keystone-SDA/jc. (2020). Anti-5G protests held across Switzerland. Swissinfo.Ch. Retrieved January 2, 2022, from https://www.swissinfo.ch/eng/safety-concerns_hundreds-join-swiss-anti-5g-protests/45517438
Maharani, A. (2019). jaringan Baru Segera Hadir, Ini Risiko Radiasi 5G bagi Kesehatan! Klikdokter.Com. Retrieved January 2, 2022, from https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3632498/jaringan-baru-segera-hadir-ini-risiko-radiasi-5g-bagi-kesehatan Zulpratita, U. S. (2018). Kunci Teknologi 5G. Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan, 4(2), 166–173. https://doi.org/10.33197/jitter.vol4.iss2.2018.163
(Penulis adalah Mahasiswa UHAMKA Jakarta)