Cibitung, BK – SELASA (4/1/2022) kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kondisi kemacetan di depan Pasar Induk Cibitung Kabupaten Bekasi pada awal bulan ini kian semakin parah. Hampir puluhan kendaraan, baik mobil maupun motor terparkir di sepanjang ruas jalan yang berimbas kemacetan. Terutama kemacetan di jalan Raya Teuku Umar Cibitung menjadi hal yang harus diterima oleh setiap orang yang melintasi jalan tersebut. Pasalnya jalan tersebut selalu terjadi kemacetan, karena dekat dengan Pasar Induk Cibitung.
“Sebenernya saya juga capek liat jalan ini macet terus, cuma mau gimana lagi orang-orang parkir karena pada mau belanja, ” ucap Santo, tukang parkir.
Sebagian para pengendara yang melintas di daerah tersebut pun merasa terganggu akibat sebagian bahu jalan digunakan sembarangan. Banyak juga pengguna jalan yang belum tertib mematuhi peraturan, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan.
Tak jarang, dengan parkir sembarang dan menggunakan sebagian bahu jalan sampai membuat antrean panjang persis di depan Pasar Induk Cibitung ini. Penyempitan ruas jalan ini tentunya ditanggapi negatif oleh pengendara lain sewaktu melewati jalan tersebut. Pasalnya, jalan tersebut juga sudah sangat menyempit sekali untuk ukuran kendaraan yang melewati jalan ini.
Tidak hanya parkir sembarangan, tetapi banyak juga dari pedagang kaki lima yang menggunakan bahu badan gang jalan di depan persis jalan tersebut. Sehingga pengguna jalan kaki pun sangat sulit untuk melewati jalan gang tersebut dikarenakan banyaknya pedagang yang berjualan di sekitar pasar itu. Dan pada akhirnya jalan depan Pasar Induk Cibitung selalu tidak kondusif setiap harinya.
Akan tetapi, warga sekitar juga menanggapi bahwasannya kemacetan di jalan tersebut tidak separah waktu dulu sebelum dibangunnya underpass Cibitung. Dan jalan Pasar Induk Cibitung akan macet saat jam-jam siang, karena aktivitas pasar dan mobilisasi masyarakat mulai berjalan ramai. (BK/Regita Airani Dewi)
Penulis adalah Mahasiswa IBM Bekasi
