1.471 Sekolah PTM Terbatas, Kadisdik Jabar : Jumlahnya Akan Terus Bertambah

PTM TERBATAS

PTM Terbatas
SIDAK - Kadisdik Jabar Dedi Supandi Sidak Persiapan PTM Terbatas di SMAN5 Tambun Bekasi.

Loading

BANDUNG – Kadisdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan sebanyakt 1.471 dari 4.966 sekoleh jenjang SMA/SMK/SLB, siap melakukan PTM terbatas pada 8 September 2021. Ini dimungkinkan karena 27 Kota/Kabupaten (Kokab) masuk Level 1-3 sebagaimana disyaratkan SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

“Angka tersebut kemungkinan akan bertambah seiring dengan persiapan pihak sekolah dalam memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk menyelenggarakan PTM,” katanya saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).

Didi menjelaskan secara pararel jumlah sekolah yang akan mengikuti PTM Terbatas pasti akan bertambah. Mengingat saat ini masih terdapat beberapa sekolah yang masih melakukan koordinasi dengan satuan gugus tugas covid.

“Selain itu, ada juga sekolah yang masih melakukan penyebaran izin kepada orang tua siswa, jadi angka 1.471 kemungkinan pekan depan akan terus bertambah,” ungkapnya.

Dedi mengatakan, PTM di masa pandemi akan berbeda dengan PTM sebelum pandemi melanda. Sebab dalam PTM Terbatas ini, terdapat dua pola pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pola shift dan pola blok per pekan.

“Jadi pola-pola itu kita serahkan pada sekolah sesuai dengan potensi kesiapan sarana dan kesiapan tenaga pengajar. Hal lain, terkait pengisian link peduli lindungi dilakukan secara bertahap sambil pelaksanaan vaksin dilakukan secara cepat,” tuturnya.

Selain kesiapan pihak sekolah dalam menunjang pelaksanaan PTM, hal lain yang perlu diperhatikan adalah vaksinasi yang telah diterima para pengajar.

Sejauh ini, ujar Dedi, 68 persen guru di Jabar telah menerima vaksinasi. Disamping itu, persentase para pelajar yang telah divaksin juga sudah di atas 50 persen.

“Kalau pelajar di level SMP/MTs ini sudah memenuhi, tapi SMA belum memenuhi. Kalau SMA/SMK 23 persen
tapi kalau digabungkan dengan level SMP dan dibawahnya itu sudah mencapai di 60 persen lebih,” katanya.

Meksi demikian, Dedi tak menampik apabila sewaktu-waktu terjadi penghentian pelaksanaan PTM terbatas ini.

Menurut Dedi, hal tersebut dapat terjadi jika pemerintah pusat maupun provinsi menaikkan kembali status suatu wilayah ke PPKM Level 4.

“Selain itu juga, apabila terjadi kasus penularan Covid-19 di sekolah maka dihentikan sementara sampai dengan penanganan itu dilakukan,” ujarnya.

Maka dari itu, Dedi meminta kepada pihak sekolah, Satgas Vovid dan orang tua murid agar memastikan keamanan dan kesehatan siswa selama proses pelaksanaan PTM terbatas ini.

“Himbauan saya kepada semua anak didik dan para orang tua wali atau murid, kita sama sama harus memastikan agar anak anak di jawa barat mengenyam pendidikannya dengan aman dan sehat,” pungkasnya. (BK/Amh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *