JAKARTA, BERITAKOTA.COM – Hari ini, Rabu (29/5/2024), Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menggelar sidang perdana kasus pembunuhan empat anak di Jagakarsa dengan terdakwa Panca Darmansyah.
Saat dikonfirmasi, Pejabat Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto membenarkan.
“Betul, sidang (perdana) hari ini,” ujar Djuyamto.
Lebih lanjut Djuyamto mengatakan, sidang bakal digelar di ruang sidang utama. Namun, untuk waktu sidang, akan menyesuaikan kehadiran jaksa penuntut umum (JPU) dan terdakwa.
“Rencana dilaksanakan pukul 11.00 WIB,” tutur dia. Adapun sidang dengan nomor perkara 332/Pid.B/2024/PN JKT.SEL akan dipimpin oleh Sulistyo Muhammad Dwi Putro selaku Hakim Ketua.
Selanjutnya, ada Kairul Soleh sebagai Hakim Anggota 1 dan Radityo Baskoro sebagai Hakim Anggota 2. Sebagai informasi, peristiwa pembunuhan yang dilakukan Panca terhadap empat anak kandungnya terjadi pada 3 Desember 2023.
Panca menghabisi nyawa anaknya satu per satu dengan cara dibekap di dalam kamar. Mulanya, ia membekap anak bungsunya, As (1). Selang 15 menit, anak ketiga berinisial A (3) menjadi sasaran Panca.
Setelah itu, Panca membekap anaknya yang kedua, S (4), dan dilanjutkan dengan anaknya yang tertua, VA (6).
Adapun, aksi sadis Panca dilatarbelakangi oleh api cemburu terhadap sang istri, D. Panca merasa, jika ia dan anak-anaknya tiada, D bisa bebas melakukan apa pun yang diinginkan.
“Garis besarnya yang bersangkutan merasa kecewa terhadap istrinya dan menyampaikan bahwa mungkin istrinya akan puas kalau dia cuma sendirian. Jadi bisa bebas, demikian,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Jumat (29/12/2023).
Di lain sisi, Panca turut melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap sang istri, D. KDRT yang dilakukan Panca terhadap istrinya terjadi sehari sebelum tersangka membunuh empat anaknya.
Panca diketahui memukuli D hingga lebam saat sang istri hendak pergi ke tempat kerja. Akibat KDRT itu, korban babak belur di bagian wajah. Korban bahkan sempat muntah darah usai kejadian tersebut.
Seperti diberitakan, Polres Metro Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus tersangka Panca Darmansyah (41) di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2023).
Dalam rekonstruksi itu, Panca memeragakan 42 adegan yang berkaitan dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pembunuhan empat anaknya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro berujar, dari 42 adegan, mayoritas yang diperagakan adalah adegan pembunuhan empat anak kandung Panca.
“Jadi untuk KDRT ada 10 adegan, sedangkan 32 adegan sisanya adalah kasus pembunuhan,” tutur Bintoro.
Motif cemburu Bintoro mengatakan, ada fakta baru yang terkuak dalam adegan rekonstruksi kali ini. Salah satunya adalah motif Panca melakukan KDRT dan membunuh empat anaknya, yakni karena cemburu.
“Garis besarnya yang bersangkutan merasa kecewa terhadap istrinya dan menyampaikan bahwa mungkin istrinya akan puas kalau dia cuma sendirian. Jadi bisa bebas, demikian,” kata dia.
Adapun pembunuhan keempat anak Panca bermula dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap sang istri. Mulanya, Panca tengah menyisir rambut sang istri, DM, di ruang tengah.
Ketika asyik menyisir rambut DM, sisir yang digunakan tersangka tiba-tiba menyangkut. Tanpa alasan yang jelas, emosi Panca tiba-tiba meluap karena peristiwa tersebut.
Panca kemudian emosi dan menarik rambut korban. “Korban lalu dimarahi oleh tersangka dan langsung masuk ke kamar sambil diikuti oleh tersangka,” ujar Bintoro.
Emosi Panca yang masih meluap-luap kemudian menjadi petaka. Ia menjedotkan kepala sang istri berkali-kali ke tembok karena masih emosi.
“Dijedotin berkali-kali ke tembok, korban lalu terpental dan jatuh ke tembok,” imbuh dia.
Panca mengungkapkan, sempat dinasihati pemilik kontrakan usai aniaya sang istri, DM. Pemilik kontrakan memberikan nasihat kepada Panca setelah mendengar tersangka dan istrinya bertengkar.
Nasihat itu diberikan karena pemilik kontrakan khawatir terhadap masa depan empat anak Panca dan DM. “Semoga bapak bisa rujuk lagi. Kasihan anak-anak, Pak,” kata pemilik kontrakan sambil memberikan teh hangat kepada tersangka.
Pemilik kontrakan mengetahui adanya KDRT karena suara keributannya terdengar hingga keluar rumah. Salah satu peristiwa KDRT yang dilakukan Panca terhadap DM adalah menjedotkan korban ke tembok berkali-kali.
Sempat berusaha bunuh diri Panca mencoba mengakhiri nyawanya berkali-kali setelah membunuh empat anak kandungnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. “Panca mengambil pisau, dia mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan pisau,” ujar Kasat Reskrim
Dia kemudian mencoba bunuh diri dengan menyayat kedua pergelangan tangannya. Aksi itu ternyata tak membuat tersangka meninggal. Panca hanya terkapar lemas setelah melakukan percobaan bunuh diri.
Setelah tahu masih hidup, Panca kemudian mengambil pigura foto yang menggambarkan keluarga kecilnya. Ia lalu menaruh foto tersebut di samping anak-anaknya yang sudah tak bernyawa.
“Foto yang berada dalam pigura kemudian ditaruh di samping anaknya yang paling besar,” tutur Bintoro.
Menurut Bintoro, ada beberapa pesan yang ditulis Panca. Salah satunya pesan terkait rasa cemburunya terhadap istrinya. Pesan terkait kecemburuan itu bahkan diduga ditulis dalam beberapa bagian oleh tersangka.
Namun, Bintoro belum bisa mengungkapkan pesan apa saja yang tertulis di laptop Panca. Sebab, penyidik masih mendalami motif tersangka membunuh empat anaknya.
“Nanti kami sampaikan lebih lanjut. Itu saja dulu, nanti untuk lebih dalamnya,” Ucap Bintoro.
Pembunuhan empat anak ini terkuak saat warga Gang Haji Roman, RT 04 RW 03, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu sore, terganggu oleh bau busuk yang menyengat. Setelah ditelusuri, bau berasal dari sebuah rumah kontrakan yang dihuni pasangan suami istri bernama Panca Darmansyah (41) dan DM beserta anak-anaknya.
Di dalam rumah, warga bersama polisi menemukan keempat anak Panca dan D dalam keadaan tewas di salah satu kamar.
Keempatnya berinisial VA (6), S (4), A (3), dan As (1). Tidak hanya itu, Panca ditemukan terlentang lemas di kamar mandi dengan lengan terluka. Sebilah pisau yang diduga digunakan untuk menyayat tubuhnya juga ditemukan di dekatnya.
Sejauh ini, penyidik menduga, Panca tega menghabisi nyawa anak-anaknya sendiri sebelum hendak bunuh diri. Adapun istri Panca berinisial D sempat dirawat di RSUD Pasar Minggu. D dirawat intensif akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Panca pada Sabtu 2 Desember 2023. (Ralian)