JAKARTA, BERITAKOTA.COM – Mantan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki TJahaja Purnama alias Ahok menegaskan menjadi Ahoker harus memperjuangkan keadilan dan kejujuran untuk kepentingan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Saya mau jelaskan begini, jika saya tidak berdiri untuk kebenaran, tidak berdiri untuk keadilan, kejujuran, dan kemanusiaan maka saya tidak layak menjadi Ahoker,” tegas Ahok, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Dia mengungkapkan, dia dihubungi oleh seseorang yang mengatakan dirinya bodoh. Pasalnya, mengikuti Megawati ketimbang Jokowi.
“Ada orang bilang goblok ikut Ibu Megawati, ngapain ikut nenek-nenek ini. kalau mau Ikut Pemenang dong (Jokowi-red). Apalagi bilang anak-anak saya masih kecil butuh biaya. Saya gubris akan omongan orang yang menghubungi saya itu,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Ahok bisa saja dia main dua kaki, apalagi kubu pasangan Prabow-Gibran adalah kawannya. Sama hal dengan pasangan calon Ganjar-Mahfud.
“Tapi saya harus mengatakan tegas tidak. Saya tetap mendukung Ganjar. Saya pun, kalau tidak berdiri atas kebenaran, kejujuran, dan kemanusiaan, maka saya tidak Ahoker,” tandasnya.
Lebih lanjut, mantan Anggota DPR RI itu menegaskan, negara Indonesia didirikan oleh Proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoneaia. Bukan bantuan sosial, itu adalah bentuk kerajaan,” tegas Ahok.
Dia mengatakan, Indonesia didirikan untuk semua, bukan untuk satu kelompok, sehingga setiap warga negra berhak untuk menjadi apa. “Apalagi setiap warga negara membayar pajak,”tegas Ahok.
Sebenarnya dirinya sudah lama berencana keluar dari perusahaan plat merah itu untuk terlibat kampanye membantu Ganjar Pranowo. Namun, dirinya ditolak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. “Saya lapor sama ibu? kita kan Ganjar nih. Saya mau kampanye untuk Ganjar dan mau mundur daro Pertamina. Tapi ibu Megawati mengatakan jangan. Kamu mengawasi Pertamina,”kata Ahok menirukan Presiden ke-5 itu.
Menurutnya, selama menangani perusahaan minyak plat merah itu telah mengoptimalisasi boiaya, termasuk pengeluaran, dan menghindari kerugian sebesar 4,5 miliar Dolar AS.
“Tahun lalu, menurut catatan saya sudah untung 4,3 miliar Dolar AS. Apalagi Pertamina Perusahaan nomor 141 dunia. Tentu banyak keuntungan yang saya dapat,”ucap Ahok.
Sebelumnya, Ahok menyatakan mundur dari jabatan Komisaris Utama (Komut) Pertamina. Ahok mengatakan dirinya akan ikut mengkampanyekan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
“Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” kata Ahok melalui postingan Instagramnya, Jumat (2/2).
“Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya,” tambahnya. (Ralian)