JAKARTA, BERITAKOTA.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kita Ganjar Nusantara (DPP KGN) Boyke Hasiolan Simanjuntak resmikan Posko Rakyat Pemenangan di Kota Tangerang, di Taman Jati Permai, Jl. M. Toha, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Minggu (10/12/2023).
Dalam peresmian itu, sekaligus melantik PAC KGN Kecamatan Periuk. Hasil musyawarah mufakat disepakati Penasehat Pdt. Hizkia Marbun, Ketua Mauli Sihombing, Sekretaris Roy Damanik, Bendahara Jomson Silitonga.
Dalam pelantikan PAC, hadir Ketua DPD KGN Banten Jaya Tahoma Sirait. Lebih lanjut, Boyke mengatakan, Kecamatan Periuk pada Pemilu 2019 adalah kantong suara Joko Widodo. “Sebanyak 39.000 suara pak Jokowi di kecamatan ini, dan salah satu kelurahan perolehan suaranya hanya selisih satu antara Jokowi dengan Prabowo,” tutur Boyke.
Boyke mengimbau, agar jajaran para pengurus PAC KGN Periuk datangi kantong-kantong rakyat, dan yakini bahwa Ganjar adalah pemimpin yang terbaik yang mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Gibran bukan lah Jokowi. Saya yakinkan yang dapat melanjutkan kerja-kerja Jokowi adalah Ganjar. Itu gak bisa dipungkiri, karena Ganjar sudah melalui proses menjadi 10 tahun anggota DPR, dan Gubernur 10 tahun,” tukas Boyke.
Lanjut Boyke, sosok Mahfud MD juga dicalonkan sebagai calon wakil presiden bukan tanpa proses. Mahfud sudah melalui menjadi Anggota DPR, Menteri, dan Anggota Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kantong-kantong potensi pasangan Capres Ganjar -Mahfud potensi menang maka akan dibangun Posko Rakyat Pemenangan. Posko juga selain mengajak rakyat, juga akan menjadi posko pengaduan masyarakat jika terjadi kecurangan dalam Pemilu,” ujar Boyke.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PAC Periuk Kota Tangerang Mauli Sihombing mengatakan, akan melakukan konsolidasi dengan masyarakat yang ada di kecamatan dan kelurahan.
“Kami akan door to door kepada masyarakat, dan meyakinkan rakyat. Selain itu juga kami akan grebek pasar meyakinkan para pedagang,” ujarnya.
Sementara, Pengamat Pemilu dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, Pimilihan Presiden akan terjadi dua putaran.
“Tidak mungkin satu putaran walaupun ada upaya beberapa ingin menggiring suara satu putaran ke salah satu Capres. Tapi bila melihat PDIP ada sekitar 22 persen suara. Jadi sangat sulit untuk satu putatan,” ujarnya. (Ralian)