Daerah  

Hari Pahlawan, GPK Jatim Sampaikan Tali Asih dan Sambangi Veteran di Kediaman

Ketua GPK Jawa Timur, Gus Edo memberi tali asih dengan menyambangi para veteran di kediamannya. foto : istimewa.

Loading

SURABAYA, BK – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Kakbah Jawa Timur di momen Hari Pahlawan Nasional ini menyambangi para veteran di kota pahlawan. Sayap partai PPP itu turut memberikan tali asih ke para pejuang veteran.

Silahturahmi PW GPK Jatim ke anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Jawa Timur ini dilakukan tepat pada momen Hari Pahlawan 10 November di Gedung Juang 45, Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, Kamis (10/11/2022). Kedatangan PW GPK Jatim ini bentuk dedikasi kalangan muda Jawa Timur terhadap para pejuang kemerdekaan yang masih hidup. Sedangkan untuk yangvtelah wafat, kita kirimkan doa.

“Ini momentum 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hari ini, Gerakan Pemuda Kakbah selaku organisasi kepemudaan saya kira harus mengapresiasi yang lebih tinggi ke para pejuang. Karena yang hari ini kita nikmati bersama adalah jerih payah para pejuang dan pahlawan,” kata Ketua PW GPK Jatim H.M. Mujtahidur Ridho.

Pria yang akrab disapa Gus Edo itu mengungkapkan, dalam kegiatan sambang para pejuang veteran tersebut, PW GPK Jatim juga memberikan tali asih dari rumah ke rumah tinggal veteran yang tergabung dalam LVRI Provinsi Jawa Timur. Disampaikan Gus Edo, tali asih yang disampaikan PW GPK Jatim tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap para pejuang kemerdekaan.

“Ini salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan dari kami ke para veteran ini. Semoga ini bisa menjadi pemicu kami anak muda agar tidak melupakan para pejuang yang telah berjuang di masa kemerdekaan,” tandas Ketua Umum IPNU periode 2003 – 2006 tersebut.

Sementara itu, Ketua Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LVRI Provinsi Jawa Timur yakni Brigjen TNI (Purn). Drs. Ismadi, MBA, M.Si, menyambut baik kedatangan PW GPK Jatim. Ismadi berharap GPK bisa meneladani nilai-nilai perjuangan pada peristiwa 10 November.

“Timing yang pas untuk hari ini kita bertemu dengan Gerakan Pemuda Ka’bah. Peristiwa 10 November saat itu tidak hanya tentara saja yang berjuang, melainkan sebagian besar kalangan pemuda, para santri, tokoh agama dan tokoh masyarakat bersama-sama melawan penjajah Belanda dan Inggris,” pungkas Gus Edo. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *