Mengenang Masa Remaja Lewat Erwin Mercys Band

Loading

TIGA personil grub band The Mercys: Charles Hutagalung (Vocal/Keyboard/piano), Rinto Harahap (Vocal/bass) , dan Albert Sumlang (saxophone) telah lama meninggalkan kita semua untuk selamanya. Namun, karya-karya emas The Mercys tetap abadi. Kini, karya emas The Mercys itu kembali berkumandang lewat penampilan Erwin Mercys Band (EMB).

EWB ini membawakan lagu-lagu karya The Mercys dan digawangi tujuh personil. Mereka adalah Erwin Harahap pada Organ, gitar, dan vocal, Onky (drum), Arie Brezley (bass), Theo Kamudi (organ/piano), Cucu Riped (saxophone), Frans Dhana Manurung (guitar/vocal), dan Jelly Tobing (gitar/lead vocal).

Setiap tampil, EMB ini selalu dipadati pengunjung dan penggemar fanatik The Mercys. Itu terlihat ketika EMB konser di Midori Cafe, Jalan Wahid Hasym, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 September 2022. Penontonnya rata-rata di atas usia 50 tahun ke atas. Bahkan ada juga penontonnya di atas 70 tahun ke atas. Maklum, ketika Band asal Kota Medan, The Mercys menggebrak musik pop Indonesia tahun 1972, para penonton EMB tentu saja masih remaja.

Penampilan EMB ini cukup menggiurkan dan mempesona. Cucu Riped misalnya. Lelaki asal Jawa Barat ini luar biasa memainkan alat tiup saxophone. Permainannya mengingatkan kita kepada Albert Sumlang yang sangat piawai memainkan Saxophone. Tiupan Albert kala itu menjadi ciri khas The Mercys dibanding band lain seangkatannya.
Nah, tak jarang penonton memberikan aplus ketika Cucu Riped meniup Saxophone. Tepuk tangan terus bergema.

Lalu di Keyboard dan Piano tak kalah menariknya. Permainan jari-jari Theo Kamudi menekan tuts Keyboad dan Piano serasa seperti penonton melihat langsung Charles Hutagalung memainkan alat itu. Theo benar- benar hapal betul bunyi dan nada Keyboard dan Piano yang dimainkan Charles sewaktu masih hidup. Serasa kita mendengar sentuhan aslinya.

DI belakang drum EMB juga cukup mumpuni. Onky, penabuh drum berdarah Minang ini, benar-benar mantap memukul drum, meningatkan kita kepada sesorang yang tinggi besar dan ganteng di The Mercys, Reynold Panggabean. Sayang, memang, kita tak pernah melihat Reynold Panggabean tampil saat EMB manggung. Kita berharap, suatu saat Reynold hadir dan tentu saja akan menambah daya pikat EMB.

Pada bass, ada lelaki asal Brebes, Arie Bresley. Arie sangat mantap memetik senarnya. Maklum, Arie memang cukup banyak berkecimpung di grup band sebelum bergabung dengan EMB. Dengan tenang dan kalem, Arie benar-benar menjaga irama EMB sehingga terdengar indah dan mirip aslinya.

Penampilan vokal Frans Dhana Manurung juga cukup piawai. Tampaknya Frans memang direkrut untuk menyanyikan lagu-lagu yang disuarakan Rinto Harahap dan Reynold Panggabean. Suaranya juga enak didengar di telinga kuping.

Di lead vocal tampil Jelly Tobing. Mantan penabuh grup band asal Medan Minstrel dan Superkid ini tiba-tiba menjelma jadi penyanyi utama. Suara Jelly cukup tinggi untuk membawakan lagu-lagu ciptaaan Charles. Jelly sebagai frontman cukup komunikatif untuk membawa memori penonton ke suasana nostalgia di tahun 1970-an, saat The Mercys melahirkan lagu2 hits yang mampu berada di papan atas tangga lagu-lagu pop Indonesia.
Jelly hapal betul irama dan nada lagu-lagu The Mercys. Konon, Jelly yang dulu dikenal pemusik rock dan pemain drum Bharata Band ini penggemar berat The Mercys.

Nah, sebagai peminpin EMB, Erwin Harahap masih bisa menunjukkan kharismanya. Kakak Rinto Harahap ini tenang dan kalem memainkan organ. Erwin juga sesekali memetik gitar fender yang memang gitar kegemaranya sejak mendirikan band The Mercys.

Di usia 75 tahun, suara Erwin juga masih stabil. Bahkan, kadang-kadang nada tinggi masih bisa dicapai pria rendah hati dan bersahaja ini. Tak pelak, saat EMB tampil, Erwin menjadi fokus penonton. Maklum, Erwin adalah salah satu pimpinan Band The Mercys sewaktu malang melintang di tahun 1970-an. Malah, banyak bapak-bapak, kakek-kake, dan nenek-nenek, yang minta selfy dengan Erwin. Tentu ada juga yang masih gadis belia.

Yang pasti, kalau EMB ini tampil hampir semua penontonnya ikut bernyanyi. Rata-rats penontonya hafal dan fasih menyanyikan yang disuarakan Jelly Tobing. Tak jarang, Jelly justru menjadi pendengar dari penonton yang bernyanyi. Ya, semua lagu-lagu The Mercys tentu menjadi kenangan tersendiri bagi penontonnya. Mungkin ada juga lagu yang dikenang penonton saat ia jatuh cinta atau malah saat ia putus cinta ketika masih remaja di tahun 1970-an.

Selamat hadir kembali lagu2 hits THE MERCYS lewat Erwin Mercys Band (EMB).

Jakarta, 12 September 2022
Raja Pane, penulis adalah penggemar dan pecinta lagu-lagu The Mercys.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *