Utama  

Pemkot Tangsel akan Gelar Sayembara Desain Bundaran Maruga

TANGSEL, BERITAKOTA.COM – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menjadi narasumber dalam pameran Arch:ID 2022 yang digelar di Ice BSD. Minggu (17/7). Pameran ini melibatkan semua arsitek dan pelaku industri dari seluruh penjuru Indonesia. Serta, menjadi wadah dialog berkelanjutan antara industri dan para pelaku arsitektur di Indonesia.

Dengan mengusung tema ‘Sebentang, Serentang, dan Segendang’, pameran Arch:ID 2022 sebagai momentum untuk menampilkan karya kolaborasi. Dimana, refleksi dari keberagaman praktek dan produk arsitektur yang ada di Indonesia.

Berkumpulnya seluruh arsitek dan pelaku industri di pameran Arch:ID dimanfaatkan oleh Pilar Saga Ichsan untuk menjelaskan sekaligus melaunching sayembara desain penataan Bundaran Maruga, Ciater Tangerang Selatan yang akan digelar oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

“kawasan Bundaran Maruga merupakan salah satu elemen penting menuju Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Oleh karenanya, sayembara ini digelar untuk menjaring rancangan design dari kalangan profesional arsitek. Serta, mewujudkan kawasan Bundaran Maruga sebagai salah satu etalase kota, yang dapat mencitrakan Tangsel sebagai kota yang Cerdas, Modern, Religius, yang menjadi pusat hunian, perdagangan dan jasa,” ujarnya.

Sayembara desain penataan Bundaran Maruga akan dibuka pendaftarannya mulai tanggal 1 Agustus 2022. Para peserta dapat mendaftarkan secara perorangan ataupun kelompok melalui link registrasi di http://sayembarataman.tangerangselatankota.go.id/

Lebih lanjut, sayembara ini terbuka untuk umum, yang mana untuk kategori kelompok, ketua tim harus anggota IAI yang memiliki STRA/SKA (Surat Tanda Registrasi Arsitek/Sertifkat Keahlian). Sedangkan untuk peserta perorangan harus anggota IAI yang juga harus memiliki STRA/SKA.

Untuk penjurian dan dewan juri sayembara desain penataan Bundaran Maruga berasal dari unsur profesional arsitek yaitu Yori Antar, Budi Pradono, Viernanda Yoga Pribadi (IAI Banten). Dari unsur akademisi yaitu Dosen Universitas Parahyangan, Dr. Bachtiar Fauzi Ir, MT dan dari unsur budayawan yaitu Drs.H.Ridwan Saidi. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *