Maknai Nilai Qurban Untuk Pangkas Sikap Intoleran dan Eksklusif Dari Mimbar Dakwah

Loading

Jakarta, BK – Hari Raya Idul Adha atau Qurban 1443 Hijriyah baru dilalui umat Islam di muka bumi. Namun nilai-nilai dan makna qurban harus terus diteladani dan diamalkan untuk menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai dan penuh semangat kebersamaan.

Pasalnya, adalah implementasi sikap kerelaan untuk menekan ego pribadi dan kelompok untuk kepentingan mashlahah yang lebih besar. Mirisnya, politik identitas dan intoleransi bahkan kerap muncul dari mimbar keagamaan. Sudah saatnya masyarakat memahami bahwa makna qurban sejatinya adalah untuk memangkas sikap intoleran dan eksklusif.

Ketua Program Studi Doktor Politik Islam – Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Zuly Qodir, S.Ag, M.Ag mengatakan, sudah seharusnya makna qurban tidak hanya dilakukan umat dengan menyembelih hewan qurban. Tapi Idul Qurban sebagai momentum untuk memangkas sikap intoleran dan ekslusif untuk membangun sikap peduli, solid dan terbuka untuk mewujudkan kepentingan bersama. Dalam hal ini ia menggarisbawahi para penceramah yang menjadi panutan umat.

“Sudah seharusnya para penceramah agama berqurban dengan membuang ego dan politik identitas dengan kembali memahami esensi ajaran agama yang rahmatan lil alamin dan mengurangi nafsu pribadi yang justru akan membawa perpecahan umat,” ujar Zuly Qodir di Jakarta, Rabu (13/7/2022). BK/Man

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *