TANGSEL, BERITAKOTA.COM- Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis memandang bahwa konektivitas infrastruktur khususnya jalan dan saluran air/dan atau drainase merupakan hal yang penting dilakukan.
Dalam kesempatan wawancara khusus, Kepala Dinas (Kadis) SDABMBK Kota Tangsel Robbi Cahyadi memaparkan, bahwa eksisting jalan maupun saluran air harus terkoneksi secara baik. Pada infrastruktur jalan misalnya, perlu untuk terus ditata agar arus lalulintas menjadi lancar, terutama pada persimpangan sebidang yang seringkali menyebabkan kemacetan.
“Dari sisi konektivitas sudah baik. Namun demikian, kami Dinas SDABMBK Tangsel juga terus berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Banten untuk melakukan pelebaran simpang di ruas jalan provinsi,” terangnya kepada awak media, Rabu (29/06).
Guna mewujudkan itu, menurut Robbi Cahyadi, pertama mengembalikan kapasitas jalan. Artinya, bagi ruas-ruas jalan yang sudah ada namun sempit dan ada hambatan-hambatan samping seperti pedagang kaki lima (PKL) liar, parkir ‘on street’, itu diusahakan tidak ada dan dikembalikan pada fungsi jalan. “Yang kedua, kita akan melakukan perbaikan-perbaikan pada persimpangan atau simpul-simpulnya,” imbuhnya.
Robbi Cahyadi mengatakan, bahwa kinerja jalan perkotaan itu 50 persen dipengaruhi simpul-simpulnya atau persimpangan. Menurutnya, apabila persimpangannya baik, maka akan menambah kinerja jaringan. “Oleh karena itu, kita pada periode RPJMD ini akan melebarkan atau memperbaiki kinerja simpul-simpul dengan cara melebarkan persimpangan. Hanya saja, karena ada keterbatasan dana untuk pembebasan lahan, maka dipilih secara prioritas,” paparnya lagi.
Kemacetan arus lalulintas pada waktu-waktu tertentu, khususnya jam berangkat dan pulang kerja terlihat di banyak persimpangan/simpul, di antaranya Jalan Siliwangi Pamulang, Jalan Pajajaran Pamulang – Jalan Dewi Sartika Ciputat, Jalan Setiabudi – Gaplek – Pondok Cabe, Jalan Cendrawasih Ciputat, dan Jalan Kompas Ciputat Timur, serta jalan-jalan lain yang ada pertemuan dengan Jalan Provinsi.
“Pihak Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten juga mendorong, berkoordinasi, dan bersinergi dalam pelebaran persimpangan-persimpangan itu,” ungkap Robbi Cahyadi.
Selain kemacetan lalu lintas di wilayah Pamulang, Ciputat, dan Ciputat Timur yang memiliki banyak simpul, di wilayah lain pun kondisinya hampir sama.
Adapun keterlibatan Pemprov Banten pada ruas-ruas yang menjadi kewenangan Provinsi itu termasuk penataan pedestrian Jalan Raya Serpong, Drainase Arya Putra, Pelebaran dan Penataan Jalan Pahlawan Seribu, rencana simpang tidak sebidang KA Pasar Serpong, dan Sudimara. (Zal)