Besok Tampil di Java Jazz, Culture Project Siapkan 10 Karya

Culture Project yang akan tampil di Java Jazz saat menjalani sesi latihan di C Pro Studio Jakarta, Rabu (25/05/2022). (Foto: dok Culture Project)

Loading

Jakarta, BK
Tampil untuk kali pertama pada event musik bergensi Internasional Jakarta BNI Java Jazz Festival, kelompok musisi asal Kota Palu, Sulawesi Tengah, Culture Project menyiapkan 10 karya terbaiknya pada Jumat besok (27/05/2022), pukul 16.00 di Gazebo Stage.

Kesepuluh karya terbaik Culture Projects adalah Palu Dilup, Matahari, Darurat, Porelea, DUB (Dunia untuk Berbagi), IDEALIS, EMERGENCY (Gaming Instrumen), Fe_nomena, NAKUYA dan ACNIWSM (Aku cinta negeri ini walau sering menjengkelkan). Demikian yang dikatakan Manager Culture Project, Hilwa Humayrah, semalam saat dihubungi Berita Kota.
Menjalani sesi latihan di C Pro Studio Jakarta selama tiga jam, Rabu kemarin (25/05/2022), ungkap Hilwa menjadi kali perdana Culture Project di Jakarta. “Kita ambil 1 shift yaitu selama 3 jam untuk persiapan perform di Java Jazz pada 27 Mein. Alhamdulillah latjhan berjalan lancar,” ujarnyanya seraya menambahkan latihan berlangsung dari pukul 13.00 – hingga 14.00.
Hilwa mengemukakan, kondisi personil Culture Project yang terdiri atas Zhul Usman (vokal), Umaryadi Tangilisan (gitar), Clif (drum) Ayub Lapangadong (bass), dan Riyan Fauwzi (gitar), saat ini dalam keadaan sehat karena fokuskan energi untuk pertujukan nanti.
Selain latihan, persiapan mental juga disiapkan oleh masing-masing personil dengan preview masing-masing.
Hingga saat ini, kata Hilwa, tidak ada kendala baik tehnis maupun non tehnis yang mereka hadapi. “Kami dibantu mas Donny juga Om Buddy ACe terkait kordinasi dengan panitia. Sejauh ini semua diinformasikan dengan baik dan terperinci. Syukurnya sampai saat ini kami tidak punya kendala, menyangkut alat khususnya tidak ada karna yang disiapkan panitia sangat cukup untuk equipment,” ujarnya.
Dia menyebutkan, Culture Project akan main di Gazebo Stage yang berbentuk hexagonal. Yaitu panggung delapan sisi, di mana semua penonton dapat melihat dari semua sisi itu. Ini juga menjadi kali pertama bagi Culture Project, sebab biasanya tampil dengan format proscenium yang hanya satu sisi saja dengan format biasa. “Kali ini Culture Project mendapat kesempatan untuk perform dengan desain panggung yang baru,” tandas Hilwa. (ria/BK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *