TANGSEL, BERITAKOTA.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat atasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dengan menyalurkan obat-obatan untuk hewan yang berpotensi terjangkit penyakit tersebut.
Obat yang diberikan berupa vitamin, antibiotik, antipiretik, disinfektan dan alat pelindung diri (APD) pada wilayah yang terjangkit PMK.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo selain memberi bantuan obat, dirinya melihat langsung pengobatan hewan ternak yang terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di peternakan sapi yang berada di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.
Pengobatan ini sebagai upaya pemerintah dalam atasi PMK secara cepat agar tidak menular terhadap hewan ternak lainya.
“Hari ini, saya bersama yang lain melakukan intervensi pemberian obat-obatan seperti vitamin, antibiotik dan termasuk obat herbal yang biasa dibuat dengan kearifan lokal daerah tertentu,” katanya kepada sejumlah media, Kamis (19/05).
“Ingat, bahwa yang saya sampaikan PMK ada tapi proses penyembuhannya sangat maksimal. Artinya, tingkat kematiannya sangat sedikit. Alhamdulillah yang dipakai ternyata penyembuhannya sangat cepat,” tambahnya
Disamping itu, Ia menegaskan bahwa PMK dapat disembuhkan dan tidak menular atau bahaya bagi manusia.
“Penyakit mulut dan kuku domainnya ada di hewan jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bagian pada hewan terjangkit PMK yang tidak boleh dikonsumsi masyarakat karena ada bagian yang terpapar langsung oleh virus tersebut.
“Daging PMK bisa dimakan, tetapi yang tidak boleh hanya pada tempat-tempat yang langsung terkena PMK misalnya, organ-organ tertentu, seperti kaki, tentu saja harus diamputasi dulu jeroan tidak boleh, atau mulut yang terkait dengan bibir dan lain-lain, atau lidah. Cuma itu yang memang tidak direkomendasi tapi yang lain masih bisa direkomendasi,” tuturnya.
Syahrul memastikan, bersama pihaknya di Kementan RI terus bekerjasama melakukan antisipasi dan penanganan terhadap penyebaran wabah PMK.
“Saya pastikan bahwa semua kekuatan yang ada dijajaran pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian lebih khusus lagi Dirjen Pertenakan terus bergerak untuk mengantisipasi suspect PMK itu.” tandasnya. (Raf/zas)