SERANG, BERITAKOTA.COM – Kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat melakukan mudik lebaran pada Tahun 2022 ini diprediksi akan menyebabkan lonjakan penumpang, terutama di Pelabuhan Merak dan juga jalur Tol Tangerang-Merak.
Meskipun tidak terlibat secara teknis, namun Pemprov Banten sebagai koordinator wilayah mempunyai tanggungjawab guna kelancaran arus mudik dan balik lebaran tahun ini.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi kepada masing-masing operator yang menangani Pelabuhan Merak dan juga Tol Tangerang-Merak.
Hal itu dilakukan untuk memastikan kelancaran para pemudik, baik yang menuju Provinsi Banten maupun yang melintas ke Pelabuhan Merak menuju wilayah Sumatera dan sekitarnya.
“Koordinasi dengan Pemerintah Pusat serta seluruh stakeholder terkait sudah dilakukan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik,” katanya, beberapa hari lalu.
Tri melanjutkan, berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, masyarakat akan melakukan mudik melonjak seluruh Indonesia mencapai 80 juta, dengan perjalanan mudik didominasi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Provinsi Banten sebagai daerah penghubung utama antara Jawa dan Sumatera, akan mendapat limpahan pemudik yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak.
Maka dari itu, Pemprov Banten sudah menyiapkan beberapa skenario termasuk mempersiapkan full team untuk bertugas di titik-titik yang akan ditentukan nanti.
“Untuk mengurangi penumpukan antrean di Pelabuhan Merak, akan dilakukan pengaturan dengan memanfaatkan jalan Cikuasa Atas untuk kantong parkir kendaraan yang akan menuju pelabuhan merak dan kendaraan yang prioritas akan lewat jalan bawah,” ujarnya.
Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas angkut penyeberangan merak pada kondisi sangat padat, pihak BPTD akan mengoperasikan kapal dengan kapasitas besar dan menambah trip perjalanan kapal.
“Jika dalam kondisi normal dalam sehari itu hanya terdapat 124 trip, maka di musim mudik lebaran itu kami minta ditambah mencapai 140 trip setiap harinya,” ungkapnya.
Dikatakan Tri, mekanisme pengawasan arus mudik lebaran tahun ini akan berbeda dari dua tahun sebelumnya, dimana kala itu pihaknya difokuskan pada pengawasan di daerah-daerah perbatasan seperti Kecamatan Cilograng dan juga Gajrug yang berbatasan langsung dengan Sukabumi dan Bogor, maka tahun ini berbeda.
“Tahun ini kita akan fokuskan terhadap penanganan jalur tengah atau tol yang banyak dilalui oleh pemudik dibandingkan jalur arteri yang biasanya hanya pemotor saja,” katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap akan mendirikan posko-posko pengamanan yang bekerjasama dengan TNI, Polri, Dinas Kesehatan serta stakeholder terkait lainnya.
“Karena mensukseskan arus mudik ini tidak bisa dilakukan hanya oleh Pemprov saja, tetapi juga hasil kerjasama semua pihak,” ungkapnya.
Selain fokus pada pengaturan ketika mudik, Dishub Provinsi Banten juga akan ikut menertibkan arus kendaraan yang akan masuk ke sejumlah tempat wisata yang ada di Banten. Pihaknya akan menerjunkan tim secara penuh.
“Sekarang kan jalan Provinsi itu sudah mantap semua, jadi wisatawan bisa memilih jalur mana yang akan dilewati,” pungkasnya.(RLS/ZAL/zas)