Menghibur Sambil Bekerja ala Pak Tono

Loading

Oleh Miko Bagaskara

BAGI Pak Tono, menjadi pemenang bukanlah menjadi seorang yang tertawa sendirian, baginya pemenang adalah seorang yang berhasil membuat orang lain berbahagia karenanya. Menjadi badut jalanan adalah pekerjaan Pak Tono, seiring berjalannya waktu dan tren ia terus berada di sisi jalan dengan ide yang sama namun dengan cara yang berbeda. Seperti yang terlihat pada gambar tersbut, Pak Tono dengan kostum miliknya turun ke jalanan dengan konsep Spiderman. Salah satu Film yang sedang buming saat ini. Ia berlarian di jalan ketika sedang macet, menyapa sambil bergaya ala Spiderman pada pengendara dan penumpangnya.

Meskipun Pak Tono tidak mengetahui bagaimana jelasnya film Spiderman ini, ia dengan percaya diri melakukan gaya yang sebagaimana Spiderman lakukan di film-film sebelumnya. Mulai dari jarinya, caranya bergerak, dan juga kegesitannya.

Sore kemarin Pak Tono datang ke jalan dekat Perumahan Bintang Metropole Bekasi Utara, berjalan kaki dengan kostum yang ia gunakan lengkap dengan semua peralatannya. Memanfaatkan sesuatu hal yang trending dan menjadikannya sumber pencaharian adalah cara berpikir yang maju, Pak Tono mampu berfikir cepat dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjadikannya cara mencari uang. Pak Tono percaya bahwa segala hal pasti terjadi karena sudah menjadi takdirnya, tapi barang siapa yang mampu memanfaatkannya ialah pemenangnya. Pak Tono dengan bijak saat ditanyai keluh kesah bekerja sebagai penghibur jalanan.

Pertemuan dengan Pak Tono adalah hal yang menarik, terutama bagi para Jurnalis di luar sana. Pak Tono dengan luwesnya berbicara mengenai fakta tentang kehidupannya, tanpa paksaan dan tanpa keluhan. Seiring berjalannya waktu Pak Tono harus mencari ide dan konsep baru, agar supaya tidak membosankan bagi orang- orang yang memperhatikannya. Pak Tono sempat menggunakan kostum Iron-man, Superman, dan juga kostum badut. Sejauh ini, kostum Spiderman adalah kesukaannya.

Spiderman hari ini adalah perwujudan dari keseriusan Pak Tono mencari konsep, baginya ini adalah kepentingan yang sangat- sangat harus diperhatikan. Pak Tono tetap update tentang kehidupan, meskipun ia hanya memiliki sumber media yang minim. Namun itu tak menjadi halangan baginya, ia berhasil membuktikan bahwa hidup bukan tentang apa yang kita miliki, namun tentang apa yang kita harus manfaatkan. “Keadaan tak akan berubah jika pandangan kita tidak diubah,” ucapnya di tengah teriknya panas matahari.

Pak Tono percaya bahwa hidup bukan tentang menjadi sukses dan terlena pada dunia, baginya hidup adalah menyiapkan perbekalan untuk menyiapkan masa abadi yaitu kehidupan selanjutnya (Akhirat). Pak Tono adalah seorang yang taat pada agamanya, ia selalu taat dan tak pernah meninggalkan ibadahnya. Selain itu, ia bekerja sambil memungut sampah-sampah yang bertebaran dijalanan. Ia mengumpulkan sampah tersebut pada sebuah tong, memisahkan sampah yang bisa di daur ulang dan menjualnya kemudian. Selain mulia, ini juga salah satu mata pencaharian tambahan baginya.

Sebagai kepala keluarga, ia harus berani untuk mencoba hal baru yang menghasilkan uang. Tak hanya mengurus kepentingan rumah tangganya, ia juga harus mencari cara untuk bisa membayar biaya pendidikan anak anaknya. Meskipun sulit, namun inilah tanggung jawab Pak Tono sebagai kepala keluarga. Ia hanya menginginkan yang terbaik bagi anak- anak dan istrinya. Pak Tono berharap dengan memberikan pendidikan yang cukup, ia mampu menjadikan anaknya seorang yang lebih sukses darinya, seorang yang mampu mengangkat derajat keluarganya. (Mahasiswa Unisma Bekasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *