Wisata  

Curug Batu Gede Cisuren, Lokasi Wisata Bercamping Ria

Loading

Bogor, BK – CURUG Batu Gede Cisuren merupakan sebuah objek wisata yang berlokasi di Jl Tugu Utara, Kecamata Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menyediakan tempat untuk camping yang sedang digemari banyak anak muda pecinta alam. Tempat ini sangat cocok untuk orang yang tidak bisa melakukan pendakian gunung namun tetap ingin merasakan camping seperti berada di gunung yang sesungguhnya.

Beberapa waktu lalu saya dan teman – teman berangkat menuju Curug Batu Gede Cisuren. Kami berangkat pukul 07.00 pagi menggunakan sepeda motor dari titik kumpul yang sudah disepakati. Kami memulai keberangkatan dari Jatiasih Bekasi ke arah Puncak Bogor, dan sampai pada pukul 12.00 siang. Kami menggunakan Google Maps untuk petunjuk jalan, namun sangat di sayangkan kami malah diarahkan melalui perkampungan warga sekitar. Jalanan yang begitu rusak dan menanjak membuat kami harus menurunkan teman yang dibonceng agar motor yang kami kendarai kuat untuk menanjak. Sebelum memutuskan destinasi kami semua berunding dan sepakat untuk pergi ke destinasi ini karena di Curug Batu Gede Cisuren memiliki pemandangan yang cukup bagus dan tempat yang cukup nyaman untuk dijadikan tempat camping. Selain itu kita juga dapat melihat dua gunung sekaligus yang saling berdekatan yaitu Gunung Gede dan Gunung Pangrango.

 

Curug Batu Gede Cisuren juga sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga, karena tempat ini juga menyediakan banyak fasilitas seperti fasilitas camping lengkap. Pengunjung tidak perlu membawa peralatan camping karena sudah disediakan dan dapat disewakan, lalu terdapat dapur umum, toilet, dan mushola. Terdapat wood cabin dan triangle cabin bagi yang ingin menginap tetapi tidak menginap di tenda. Untuk stok makanan dan minum kita diharuskan  membawanya sendiri, namun di pintu masuk terdapat warung sembako untuk keperluan pangan tetapi kurang saya rekomendasikan karena harganya sedikit lebih mahal dari biasanya.

Karena kami membawa tenda dan perlatan sendiri kami hanya dikenakan biaya perorang sebesar Rp25ribu weekday dan weekend Rp30ribu, lalu ada biaya untuk parkir motor yaitu sebesar Rp5ribu permotor. Untuk pengunjung yang membawa tenda dan peralatan sendiri seperti kami akan ditempatkan di camping ground khusus yaitu di camp bukit bintang yang mengaharuskan kita untuk tracking terlebih dahulu untuk sampai di camp tersebut. Untuk jarak dari loket ke camp bukit bintang kira – kira 40 menit hingga 1 jam tergantung kondisi fisik karena jalannya cukup menanjak. Sesampainya di camp bukit bintang kami langsung bergegas untuk mendirikan tenda dan memasak makanan untuk makan siang. Dikarenakan jalan yang cukup menanjak dan lumayan jauh membuat kami harus segera mengganti energi yang terkuras selama perjalanan.

Setelah membuat tenda dan makan siang kami semua bercanda gurau, berbincang tanpa memainkan gadget kami masing – masing karena menurut saya saat itulah waktu untuk kami menghilangkan penat dari keramaian kota dan lebih menikmati kehidupan asli dibandingkan dengan kehidupan sosial media yang sangat tidak sehat. Yang saya juga suka dari tempat ini adalah tidak hanya untuk para pengunjung di bawah saja yang mendapatkan fasilitas lebih, tapi di camp ini juga terdapat toilet dan mushola yang menurut saya cukup bagus dan bersih, yang membuat saya dan teman – teman mudah untuk buang air ataupun sholat.

Pada malam hari suasana di sana sangat tenang dan sejuk, dihiasi pemandangan Kota Bogor dengan gemerlap lampu – lampu kota yang sangat memanjakan mata, bulan yang sangat cantik menyinari tempat itu, seakan – akan kita sedang berada di alam liar yang begitu asri dan tenang. Perjalanan kali ini membuat saya sadar bahwa kita hanya sebatas manusia kecil yang tidak berdaya di hadapan alam semesta ini. Kita sebagai manusia harus bisa memelihara dan merawat alam sekitar karena jika rusak betapa sedihnya anak cucu kita tidak dapat menikmati dan melihat keindahan alam yang begitu menakjubkan ini.

Sambil menikmati indahnya malam Kota Bogor di Curug Batu Gede Cisuren kami kembali bersama – sama menyiapkan makan malam. Kami membawa kompor portable dan peralatan masak yang cukup lengkap. Kami memasak bersama – sama sambil bercanda gurau tanpa memikirkan penat dan padatnya kota. Sehabis makan malam kami melanjutkan dengan bernyanyi bersama sampai kami semua lelah dan tertidur. Di tengah malam kami semua terbangun karena ada sedikit masalah yang kami hadapi, yaitu hujan yang begitu deras dan membuat salah satu tenda kami bocor dan tidak bisa dipakai. Kami bekerjasama untuk memindahkan barang yang basah ke tenda yang kering, karena udara yang dingin membuat kami semua sedikit panik akan terkena Hipotermia. Untung saja salah satu teman saya sudah cukup berpengalaman dan menenangkan semuanya, karena jika kita dalam keadaan panik kita jadi tidak bisa berpikir jernih untuk mencari solusi. Lalu setelah dipikirkan dan mencari solusi kami sepakat untuk masuk tenda kering dan tidur secara bergantian, tidak lupa kita membuat api pengahangat untuk orang yang sedang bergantian di luar tenda.

Pagi tiba kami disambut dengan kabut yang begitu tebal karena hujan semalam. Untungnya kabut cepat menghilang karena cuaca yang cerah pagi itu. Kami langsung disuguhkan oleh pemandangan dua gunung yang sangat indah. Karena kami tidur bergantian kami juga membagi tugas untuk memasak dan merapihkan barang yang terkena hujan semalam. Sungguh pengalaman yang sangat menarik bagi saya, karena rencana kami memang hanya 2 hari 1 malam. Kami sedikit berbincang dan bercanda mengenai kejadian tadi malam yang begitu seru dan menegangkan, lalu kami beberes membuang sampah yang bekas konsumsi kita semua ke tempat yang sudah disiapkan. Setelah dirasa sudah bersih kami bergegas mengemas tenda dan peralatan lainnya untuk melanjutkan perjalanan pulang. (BK/Muhammad Bilal Mahasiswa Unisma Bekasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *