Bekasi, BK – SAMPAH menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rantai kehidupan manusia, karena manusia pasti menghasilkan sampah setiap harinya. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sampah harian yang dikirim DKI Jakarta ke TPST Bantar Gebang tercatat terus mengalami lonjakan setiap tahunnya.
Pada tahun 2014 misalnya, tercatat debit sampah yang terkirim sebanyak 5.665 ton per hari dan terus mengalami peningkatan hingga menembus angka 7.424 ton per hari pada tahun 2020. Hal ini tentunya memerlukan perhatian khusus, mengingat kapasitas TPST Bantar Gebang tidak berbanding lurus dengan debit sampah yang masuk setiap harinya.
Pada akhirnya, pengurangan sampah dari sumbernya menjadi pilihan yang dapat dilakukan guna menekan laju debit sampah yang semakin melangit.
Pemulung, yang tinggal dan juga mengumpulkan sampah di sekitar TPST Bantar Gebang, memiliki peran penting di dalam ekosistem pengelolaan sampah di sana, karena mereka ikut mengurangi jumlah timbunan sampah. Selain mengambil sampah untuk langsung dijual, diharapkan mereka juga mampu menggunakan serta mendaur ulang kembali sampah yang mereka kumpulkan.
Oleh karena itu, keterampilan daur ulang sampah dari sumber sangat dibutuhkan. Melihat kenyataan tersebut, maka pada 8 April 2021, dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan mengusung tema “PKM Pendampingan dan Penyuluhan Kerajinan Limbah Kreatif Pada Pemulung di TPA Bantar Gebang Bekasi”, yang masuk ke dalam zona hijau pandemi Covid-19. Pendampingan kegiatan ini terus berlanjut hingga Desember 2021.
Kegiatan dengan tetap mengusung protokol kesehatan ini dilakukan di aula terbuka PKBM Al-Falah, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam mengolah sampah dari sumbernya, khususnya pada limbah kardus yang masih memiliki nilai ekonomi tinggi. Peserta yang hadir, selain siswa dan orang tua siswa yang berprofesi sebagai pemulung, juga turut serta guru PKBM Al Falah, Sumur Batu, selaku tuan rumah. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari program hibah PKM yang dilakukan oleh tim dosen STKIP Kusuma Negara Jakarta, yang diketuai oleh Dr. Purwani Puji Utami, S.E, M.Pd. dengan anggota Niken Vioreza, M.Pd. dan Arbiana Putri, M.Si serta melibatkan mahasiswa prodi PPKN STKIP Kusuma Negara. Program hibah tersebut disponsori oleh LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Kementerian Riset dan Teknologi-Badan Riset Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN).
Peserta diajarkan membuat kerajinan kreatif dengan memanfaatkan limbah kardus dan juga limbah lainnya yang dapat digunakan, seperti limbah plastik dan juga tanaman kering yang ada di sana. Produk kerajinan kreatif yang dihasilkan meliputi vas bunga, tempat pensil, pot bunga, serta lainnya, yang memiliki nilai jual. Peserta juga diajarkan dalam branding product untuk selanjutnya dijual.
“Dimasa pandemi Covid-19 pendapatan pemulung berkurang hingga 50% sampah plastik hanya dihargai Rp.500,-/Kg sebab banyaknya pabrik pengepul sampah yang gulung tikar serta berkurangnya sampah kantor, melalui kegiatan ini bisa memberikan tambahan pendapatan bagi pemulung dengan dibukanya toko online produk kerajinan tangan pemulung” kata Ketua Tim Pengabdian Purwani Puji Utami di Bekasi.
Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong perekonomian serta menciptakan kemandirian masyarakat, khususnya pemulung, yang selama ini masih digolongkan ke dalam kaum marginal. (BK/Tami)