Oleh Albanafis Wafa
APA itu Kesehatan Mental? Kesehatan mental adalah kondisi ketika batin berada dalam keadaan yang tenteram dan tenang sehingga dapat menikmat hidup dan menghargai keberadaan orang lain. Orang yang memiliki mental sehat dapat menggunakan potensi dalam dirinya untuk menghadapi segala tantangan di hidupnya serta bisa menjalin hubungan yang positif dengan orang di sekitarnya.
Sedangkan orang yang terdapat gangguan mental biasanya akan terganggu suasana hatinya, kemampuan berpikirnya, dan tidak bisa mengendalikan emosi dengan baik. Hal ini berujung pada perilaku-perilaku yang kurang baik bagi dirinya sendiri ataupun orang di sekitarnya. Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada jenis gangguan jiwa yang dialami. Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku.
Beberapa contoh gejala dan ciri-ciri gangguan mental adalah: Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Halusinasi yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu. Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita gangguan mental juga dapat mengalami gejala pada fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung, dan sakit maag.Tak banyak yang menyadari, ada berbagai gangguan kesehatan yang bisa muncul sebagai dampak negatif dari penggunaan telepon genggam. Dampak jangka pendek seperti paparan bakteri hingga jangka panjang seperti meningkatkanya risiko kanker otak, bisa muncul karena penggunaan handphone yang berlebihan.
Lebih lengkap, berikut ini jenis-jenis penyakit yang bisa muncul sebagai dampak negatif hp: Tulisan-tulisan kecil yang terpampang di layar HP serta pancaran sinarnya yang terkadang terlalu terang, dalam jangka panjang bisa merusak mata. Sebab, kedua hal tersebut membuat kerja mata kita menjadi lebih berat dari yang seharusnya. Bahkan, saat ini sudah ada nama khusus untuk kondisi mata yang berkaitan dengan penggunaan HP atau gadget secara keseluruhan, yaitu digital eye strain.
Gejala dari kondisi tersebut antara lain adalah mata merah, mata kering, dan pandangan terlihat kabur. Untuk menghindarinya, sebaiknya jangan menatap layar HP terlalu lama. Berikan jarak untuk istirahat yang cukup sebelum Anda kembali menggunakannya. HP penuh dengan kuman, seperti bakteri dan virus. Permukaan telepon genggam mungkin sekilas terlihat bersih. Namun, tahukah Anda jika itu merupakan salah satu permukaan paling kotor?
Banyak orang tidak menyadari bahwa telepon genggam adalah benda pertama yang dipegang setelah melakukan berbagai kegiatan, termasuk yang kotor. Sadarkah Anda jika kegiatan seperti sehabis buang air, memegang pegangan tangan di kereta, hingga setelah makan, Anda langsung memegang HP? Semua itu bisa memindahkan bakteri, virus, maupun kuman berbahaya lainnya ke permukaan handphone Anda. Berbagai penyakit bisa terjadi akibat kebiasaan ini, mulai dari diare, demam, hingga muntah-muntah.
Mengganggu Siklus Tidur
Smartphone yang Anda gunakan, memancarkan sinar biru atau blue light dari layarnya. Saat Anda menggunakan HP sebelum tidur, paparan sinar ini akan menghambat produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang memicu rasa kantuk. Dengan adanya paparan sinar biru, mekanisme otak menjadi berpikir bahwa saat itu masih siang hari, sehingga untuk membuat Anda tetap terjaga, mekanisme yang ada di otak secara otomatis akan menghambat melatonin. Hal tersebut bisa mengganggu siklus tidur Anda. Padahal, seperti yang kita tahu, tidur yang cukup sangatlah penting untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Membuat sendi jempol jadi kaku
Bermain telepon genggam terlalu lama, akan membuat jempol kaku saat berada dalam posisi tertekuk. Sehingga, saat Anda mencoba kembali meluruskannya, akan terdengar bunyi cukup keras dan timbul rasa nyeri.
Memicu sakit leher
Saat menggunakan telepon genggam, posisi leher biasanya terus pada posisi menunduk. Kebiasaan tersebut bisa membuat otot leher kaku dan kram. Pada kondisi yang parah, kebiasaan menunduk terlalu lama juga bisa menyebabkan nyeri punggung, bahu, dan lengan.
Memicu risiko kanker otak
Gelombang radio frekuensi yang dipancarkan oleh telepon genggam, dianggap berpotensi untuk memicu kanker. Sebab, gelombang tersebut bisa diserap oleh jaringan di tubuh yang letaknya berdekatan dengan handphone saat digunakan.Beberapa tahun lalu, lembaga penelitian kanker internasional telah memasukkan gelombang radiofrekuensi sebagai salah satu hal yang berpotensi karsinogenik. Artinya, gelombang tersebut berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Mengganggu kesehatan mental
Hubungan penggunaan HP dengan kesehatan mental, dipengaruhi besar oleh adanya sosial media. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa orang yang terlalu sering melihat unggahan kehidupan orang lain, umumnya merasa lebih tidak bahagia, depresi, dan merasa sendiri dibandingkan teman-temannya. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain, yang sulit untuk dihindari saat kita membuka sosial media. Meski dampak negatif hp untuk kesehatan memang nyata adanya, bukan berarti Anda harus menghentikan penggunaannya sama sekali. Biar bagaimanapun, teknologi ini sudah menjadi bagian dari hidup yang sulit untuk dipisahkan. Anda hanya perlu untuk lebih bijak dalam menggunakan telepon genggam. Jangan terlalu lama berada di posisi yang sama saat menggunakannya. Selain itu, pastikan selalu jaga kebersihan tangan dan ponsel, untuk mengurangi risiko penularan penyakit. Penggunaan telepon genggam memang bisa memberikan banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Namun, segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk dalam menggunakan teknologi yang satu ini. Ada banyak dampak negatif HP yang bisa menghampiri, apabila Anda tidak bijak dalam memanfaatkannya. Dari sisi kesehatan, berbagai gangguan yang umum seperti sakit mata dan mempermudah kontak dengan kuman, hingga yang parah seperti kanker, bisa terjadi akibat penggunaan telepon genggam secara berlebih. Sehingga, Anda disarankan untuk lebih berhati-hati.
Pencegahan gangguan mental
Tidak semua gangguan mental dapat dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko serangan gangguan mental, yaitu: tetap berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi. Berbagilah dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah. Lakukan olahraga rutin, makan teratur, dan kelola stres dengan baik.Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Coba latihan untuk menenangkan pikiran dan relaksasi, misalnya dengan meditasi dan yoga. Jangan merokok dan menggunakan NAPZA. Batasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein. Konsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, sesuai dosis dan aturan pakai. Segera ke dokter atau psikolog untuk menjalani skrining awal kesehatan mental, atau bila muncul gejala gangguan mental. Solusi selain menjaga imunitas di tengah pandemi Covid-19, menjaga mental tetap sehat tak kalah penting dan jangan lupa berolahraga supaya badan kita sehat telalu dan jangan selalu berdiam diri karena dari itu bisa terkena gangguan/kesehatan mental kita.
Daftar pusaka
– https://katadata.co.id/sortatobing/berita/60efad3910298/cara-menjaga-kesehatan-mental-dan-kenali-gejala-gangguannya
– https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13535
-https://www.sehatq.com/artikel/penyakit-yang-bisa-muncul-akibat-dampak-negatif-handphone.
(Penulis adalah Mahasiswa UHAMKA Jakarta)