Bandung, BK – RUSAKNYA jalan Cikalongwetan-Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat karena menjadi perlintasan truk-truk proyek kereta cepat Bandung-Jakarta yang tak kunjung diperbaiki. Dampaknya, kecelakaan kendaraan kerap terjadi di ruas jalan itu.
Program jalan Leucir dan Jalan Mulus (Jamu) yang digembor-gemborkan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun hanya isapan jempol. Hujan yang terus mengguyur belakangan ini membuat ruas penghubung dua kecamatan tersebut kian rusak.
“Logak tambih seueur (lubang-lubang jalan bertambah banyak,” kata Aben, pemilik kios buah-buahan di Kampung Cimanggu, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/1/2022).
Sejumlah insiden kendaraan terjatuh hingga truk kandas juga terus terjadi. Aben juga menyebutkan, kerusakan jalan terjadi lantaran aktivitas lalu lalang truk proyek kereta cepat yang berbobot besar di jalan itu.
Peristiwa terakhir yang terjadi adalah kandasnya sebuah truk pengangkut bambu di ruas jalan tersebut beberapa hari lalu.
Truk itu diduga kandas karena kondisi jalan yang tak layak. Aben mengungkapkan, kemacetan panjang terjadi kala itu sebagai imbas kandasnya truk. Anaknya bahkan menempuh perjalanan hingga sekitar satu jam menggunakan sepeda motor dari Cikalongwetan ke Cipeundeuy karena kemacetan tersebut. Padahal jika kondisi normal, lanjut Aben, perjalanan tersebut hanya butuh waktu 15 menit.
Kemacetan memang menjadi santapan sehari-hari bagi pelintas ruas jalan itu. kerusakan dan badan jalan yang menyempit berimbas kondisi jalan tak bisa dilalui dari dua arah secara bersamaan di beberapa titik. Kendaraan mesti saling menunggu melintas karena keadaan tersebut.
Aben membenarkan, program pemerintah terkait janji jalan mulus, seperti program Leucir yang digembor-gemborkan Bupati KBB Aa Umbar dan wakilnya Hengky Kurniawan tak juga direalisasikan di ruas Cikalongwetan-Cipeundeuy. (BK/Ibna Nurrasel/Mahasiswa IBM Bekasi)