PHK Bawa Berkah, Bapak 4 Anak Sukses Jualan Mentai

Loading

Jakarta, BK – VIRUS Corona yang ramai muncul di akhir tahun 2019 lalu menjadi polemik baru bagi masyarakat dunia. Sayangnya, Indonesia masih terlalu abai sehingga pada awal tahun 2020 menjadi awal mula virus corona masuk ke Indonesia. Ini menyebabkan lockdown besar-besaran dan berakibat fatal pada penutupan berbagai ladang usaha yang sudah ada sebelumnya.

Hal ini juga berdampak pada Rifat yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan bimbingan belajar sebagai manager cabang yang tiba-tiba harus terkena PHK karena cabang yang dipimpinnya harus ditutup.

Sebagai bapak dari empat orang anak, Rifat harus memutar otak untuk keberlangsungan rumah tangganya. Berbekal tabungan seadanya, Rifat nekat terjun ke dunia usaha perkulineran. Usaha yang dipilih adalah Nasi Mentai.

Berawal dari hobinya meracik masakan, dia mulai mencoba meracik sendiri saos mentai olahannya. Hasilnya, saos mentai olahan Rifat tak kalah enak bila dibandingkan saos mentai restoran ternama. Akhirnya dia memutuskan untuk berjualan Nasi Mentai dengan system Pre Order.

Pre Order pertama yang dia buka ternyata mendapat respon yang cukup besar. Hampir 100 porsi terkumpul hanya dalam waktu empat hari. Respon dan komentar dari para pembeli pun sangat positif.

Nasi Mentai karya Rifat ini akhirnya diberi nama MentaiBoss. Pada awalnya, MentaiBoss hanya menawarkan satu varian menu saja, yaitu Nasi Ayam Kani Mentai. Namun seiring berjalannya waktu, varian menu di MentaiBoss kini semakin bervariatif, antara lain : Dimsum Mentai, Nasi Kani Crab Mentai, Nasi Chicken Katsu Mentai, Nasi Beef Mentai, dan Spaghetti Bratwurst Mentai. Belakangan snack mentai pun mulai masuk jajaran menu pilihan di MentaiBoss, seperti Eggroll Mentai, Spicy Chicken Mentai, Shrimproll Mentai, Fire Wings Mentai, dan Bratwurst Sausage Mentai.

Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau mulai Rp20ribu untuk seporsi snack mentai dan Rp25ribu sampai Rp30ribu untuk seporsi menu regular mentai.

Mengingat keterbatasan tenaga, Rifat awalnya hanya menjual mentainya dengan sistem pre order. Ia pun membataskan hanya maksimal 50 porsi untuk setiap PO dan dilakukan hanya 1 sampai 2 kali dalam seminggu.

Setelah beberapa kali PO dan mendapat dukungan keluarga, akhirnya Rifat memberanikan diri untuk menjual mentainya setiap hari. Ia menggunakan jasa delivery order dan ojek online untuk mendistribusikan masakannya.

Saat ini, meskipun masih berjualan dari dapur rumah sendiri, Rifat dapat memperoleh omset hingga jutaan rupiah setiap harinya. Ia pun merasa bersyukur dengan keadaan yang memaksanya berikhtiar dengan cara yang berbeda dari latar belakang pendidikannya. Di sisi lain berkah dari PHK-nya adalah ia bisa tetap menghasilkan uang dan bisa memberi pertumbuhan anak-anaknya di rumah. (BK/Boby Hartanto/Mahasiswa IBM Bekasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *