Penulis: Yoni Haris Setiawan
(Direktur QM Lembaga TEMALI/Penggagas Rumah Bimbel Literasi Indonesia QURUTA)
TAHUN BERGANTI, waktu terus melaju, sementara ada yang hilang, datang, dan menggantikan. Sontak diakhir tahun 2021 dikejutkan dengan datangnya varian baru virus OMICRON, sedangkan Covid-19 saja masih belum terselesaikan penanggulangannya. Bagaimana guru menghadapi kondisi ini dalam menjalankan aktifitasnya?
Dalam UU 14/2005 menyatakan bahwa, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Salah satu kewajiban guru yang tercantum dalam Pasal 20 yaitu, Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Adapun Pasal 14 menjelaskan Hak guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan diantaranya, Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan; Memperoleh pelatihan dan pengembangan. profesi dalam bidangnya.
Lembaga/Organisasi Dalam Menerapkan Kebijakan Pemerintah
Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAII) Kab. Purwakarta yang dipimpin Hj. Lulu Makiyah, S.Ag., M.Pd.I. menggandeng/berkolaborasi dengan Quruta Management Lembaga TEMALI dalam menyambut kebijakan Pemerintah, salah satunya yaitu Hak guru untuk Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; dan Memperoleh pelatihan dan pengembangan. profesi dalam bidangnya.
Secara nyata DPD AGPAII dan QM Lembaga TEMALI telah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan dan Lokakarya (PENTALOKNAS) Literasi Publikasi Karya Ilmiah dan Karya Inovatif yang diikuti para Guru PAI, Kepala Sekolah, Pengawas PAI , Mahasiswa, dan Masyarakat Pembelajar dari Kab. Purwakarta, Kab. Cianjur, Kab. Bogor, Kab. Kuningan, Kota Palembang (Sumsel), dan Kab. Siak (Riau).
Adalah Tatang (GPAI SDN 2 Linggasari Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat). Ia telah menjalankan rangkaian proses Kelas Belajar Menulis Tuntas Literasi Karya Inovatif (Literaktif) berbasis Produk melalui daring/online. Berikut hasil penuangan ide, imajinasi, olah rasa, olah jiwa, olah hati Literaktif Tatang yang dapat dinikmati!
(1) IBUKU SURGAKU
Ibumu, Ibumu, Ibumu, barulah Ayahmu…/Untaian kata-kata indah dari Sang Rasul membuatku tertegun
mengingat betapa jahatnya diri pada Ibunda dan Ayahanda/Tanpa terasa air mata pun jatuh membasahi pipiku/Oh, Ibu… /Maafkan Aku.
Air susu yang memberiku kehidupan/Mata lelah yang memberiku keamanan/Bila keduanya sakit memberiku kekuatan.
Ibu… surga yang terkadang kita lupakan/Surga yang terkadang kita tinggalkan/Surga yang terkadang kita biarkan.
Ibu…/merupakan sebuah cerminan/keridoan Allah yang kita dambakan/Kemurkaan Allah yang kita takutkan/Keramat pertama dalam kehidupan/Maafkan Ananda ini/Buah hati yang terkadang menyakiti/Ananda yang terkadang melukai hati.
Ayah…/Setiap tetesan peluh memberiku kehidupan/Nasihat memberiku kekuatan/Setiap genggam tangan memberiku kenyamanan dalam perjuangan…/Ya, Allah…!/berikan kebahagiaan pada keduanya/Tanpa batas/Di dunia dan di surga.
Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat,
Selasa, 28 September 2021; 09:30 WIB.
***0***
(2) KESEMPURNAAN RASULULLAH
Tergambar jelas dari baiknya nasab/Keagungan…/Terpampang nyata di setiap sendi kehidupan/Tersurat indah di setiap coretan sejarah/Tersirat indah di setiap lantunan sirah.
Wahai kekasih Allah/Kesempurnaan akhlak sebagai tujuan pengutusan/Mengubah kebodohan menjadi ilmu pengetahuan/Mengubah kejahatan menjadi kebaikan/Mengubah kegelapan menjadi terang/Mengubah keraguan menjadi keyakinan.
Ya Rasulullah …!!!/Lahir yang dinanti…/Kedatangan yang dirindu diri/Keberadaan yang menenangkan hati/Ajaran suci terjaga abadi/Kepergian nan menggoncang langit dan bumi/Berharap bersama suatu saat nanti…
Ruang Guru UPTD SDN 2 Linggasari,
Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat,
Kamis, 21 Oktober 2021; 07:55 WIB.
***0***
(3) RISALAH PERJUANGAN PEMUDA
Setiap tetesan darah yang mengalir /sejatinya adalah semangat menyertai/Setiap jantung yang berdetak/Sejatinya adalah perjuangan/Setiap hembusan nafas yang dihela/Sejatinya adalah harapan.
Segala rintangan yang menerjang/Menyerang jasmanimu/Merusak rohanimu/Sejatinya merupakan ujian dan tantangan/Singkirkanlah…!/Lepaskanlah…!/Taklukanlah…!/Demi kembalinya semangat perjuanganmu.
Wahai Pemuda generasi bangsa!/Sumpahmu tertanam abadi/Masa depan bangsa tanggung jawabmu/Masa depan Tanah Air kewajibanmu/Isilah jiwamu dengan semangat kebaikan/Penuhilah ragamu dengan kekuatan badan/Untuk Persatuan dan Kesatuan/Kejayaan Indonesia…. Negara Indonesia.
Ruang guru UPTD SDN 2 Linggasari
Kecamatan Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat,
Kamis, 21 Oktober 2021; 08:20 WIB.
***0***
(4) LUKA DAN BARA RAKYAT SURABAYA
Kedaulatan Republik ini telah diproklamirkan/Seakan tak ingin lepas dari genggaman/Kekejaman Britania Raya yang tak pernah padam/ Tiada hentinya jadi ujian kemerdekaan/Kekuatan tekad para Pemuda Indonesia/Kesetiaan Tentara Nasional semakin membara/Menjadi kobaran semangat baru perjuangan/Di Bumi Surabaya.
Martabat Republik ini seakan terinjak/Hotel Yamato saksi perundungan kelam/Ketika Bendera Belanda dikibar/Menyulut amarah rakyat Indonesia/Dengan tekad yang kuat/Soedirman dan Koesno merobek biru/Penghalang sang Saka/Merah Putih berkibar perkasa.
Bumi Surabaya seakan menangis/Ketika serbuan senjata musuh berlapis/Serangan Britania Raya yang membabi buta/Tewasnya Mallaby sekan memicu murka/Serangan darat menyayat ribuan rakyat/Serangan udara memekik telinga tak berdosa.
10 November 45 bukti sejarah/Lihatlah…!/Ribuan nyawa telah gugur tanpa tahu kesalahan/Ribuan anak menangis menatap jasad bergelimpangan/Harapan kehidupan musnah/Seiring gugurnya para Pahlawan.
Kekuatan kemerdekaan menjadi pondasi/Pemuda Indonesia melawan dengan aksi/Terbersit di setiap sanubari/Merdeka atau Mati…!!!/Merdeka atau Mati…!!!
Seberkas cahaya datang memberi asa/Kekuatan persatuan menyatukan sukma jiwa meronta/Kemerdekaan di tangan sebagai kekuatan/tuk pertahankan martabat bangsa yang hampir mati/Kembalikan harapan kehidupan yang hampir musnah/Kekuatan baru meraih kebebasan.
Kini…/Republik ini kembali tersenyum/Menggeliat teruskan pengorbanan jiwa nan gugur/Menerobos berbagai dinding halangan/Mencipta pribadi peduli perjuangan/Menghargai setiap tetesan darah Pahlawan/Pengobar kekuatan perjuangan para tunas bangsa.
Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat
Jumat, 5 November 2021; 15:24 WIB.
***0***
(5) KASIH SAYANG TANPA BATAS
Matahari pagi mulai tampak dengan cahaya hangat/Menghangatkan dunia melepas dinginnya malam/Menyinari tanpa lelah/Tunduk pada perintah Sang Khaliq/Bagikan Kasih Sayang-Nya/Kepada semua mahluk tanpa henti.
Hembusan nafas setiap raga/Kedipan mata selaras keinginan jiwa/Detak jantung selaras deguban/Sebagai saksi kasih sayang Allah tanpa ada batas/Jadikan alasan syukur senantiasa terucap/Setidaknya…mengisi cinta yang terlimpah ruah.
Ya Allah, Yang Maha Rahman …/Keagungan Asma-Mu seagung kasih-Mu/Seluruh anugerah untuk makhluk/Rabbi limpahkan tanpa ragu/Dengan limpahan cinta tanpa syarat.
Ya Allah, Yang Maha Rahim/Kasih sayang agung selalu tercurah/Untuk mahluk nan taat/Semua syariat penuh khidmat/Berharap akan kehidupan abadi dengan syafaat/Di dunia terlebih di akhirat.
Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat
Sabtu, 6 November 2021; 10:05 WIB.
***0***
(6) KETIKA SEMESTA MENANGIS
Begitu indah Allah ciptakan kesempurnaan/Hamparan samudera seakan tiada batas/Hamparan hutan nan hijau menyejukkan pandangan/Gunung-gunung kokoh berdiri pada pondasi alam/Diiringi hembusan angin menerpa keindahan /Sungguh sempurna ciptaan-Mu, yaa… Allah….
Seketika…/Kesempurnaan yang memanjakan setiap insan/Terkoyak tangan tak bertanggung jawab/Terenggut kekurangan pribadi suci/Terhempas gelombang kesombongan diri/Alamku… menangis tanpa air mata.
Wahai. manusia rakus, mengapa renggut isiku?/Mengapa menyiksaku?/Alam seakan tanyakan itu dengan genangan meyedihkan/Alam seolah beritakan penderitaan dengan letusan mematikan/Alam beritahukan kepedihan dengan bencana memilukan/Sadari itu… Sadari itu…!!!
Senyuman semesta menggetarkan setiap hati/Alam nan elok membersihkan jiwa suci/Semesta nan sehat menguatkan raga /Sucikan setiap langkah penuh arti/Untuk kesinambungan semesta di masa depan/Jagalah itu… Jagalah itu…!!!
Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat,
Rabu, 10 November 2021; 07:05 WIB.
***0***
(7) SATU KATA SARAT MAKNA
Iqra, Iqra, Iqra…!!!/Bacalah, Bacalah, Bacalah …!!!/Kalimat singkat sarat makna/Terngiang.. selalu terngiang seiring wahyu Sang Khaliq memenuhi bumi/menggetarkan setiap jiwa yang haus/akan cahaya Ilahi menerangi hati.
Wahai Insan Tidak kah perhatikan jasadmu?/Hanya diciptakan dari setetes air hina/Pantaskah menyombongkan diri?/Allah ciptakan tetesan itu jadi segumpal darah/Pantaskah agungkan diri?/Allah ciptakan kesempurnaan dalam jasadmu/Pantaskah banggakan diri?
Bacalah dirimu/Bacalah hidupmu…/Bukankah terlahir tanpa tahu?/Bukankah hadir tanpa sesuatu?/Sejatinya kesempurnaan hanyalah semu/Cahaya ilmu terpancar menguasai sendi hidup/Muliakanlah nama-Nya di setiap sujud.
Laju roda kehidupan dunia fana/Ajarkan setiap jiwa akan pancaran cahaya/Sinarnya menerangi gulita kebodohan/Hangatkan hati dengan secercah pengetahuan/Allah jadikan, Allah tumbuhkan/Di setiap hati dan jiwa ciptaan.
Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat,
Selasa, 9 November 2021; 08:37 WIB.
***0***
(8) GETARAN CINTA TASBIH DAWUD
Al-Isra 55 bukti dari-Nya/Sang Khaliq, mencipta hamba-Nya/Lahirlah pembawa risalah di bumi Israil/Tuk getarkan Israil dengan kalimah tauhid/Luruskan aqidah Israil dari kesilapan/Menumbuhkan kedamaian seiring pengutusan.
Tingginya derajat tahta Dawud/Dikokohkan dengan penurunan Kitab Zabur/Tak sedikitpun menodai hati lembut/Tak setitikpun merusak keikhlasan/Tuk tegakkan kebenaran di bumi para utusan/Selamatkan umat dari kehancuran murka Tuhan.
Lirih…/Gema tasbih tak henti membasahi lisan/Membuka pagi bersama cahaya sang surya/Tasbih yang menggetarkan semesta/Isi langit dan bumi terlarut dalam keindahan suara /seakan enggan lepas dari getaran yang menyeruak/memenuhi semesta raya.
Ya, Baginda Rasulullah …!!!/Shaum istiqomah Baginda terjaga sepanjang masa/Ibadah malam Baginda tauladan seluruh pengisi dunia/Ketaatan Baginda bak kobaran semangat setiap jiwa/Tuk selalu pasrahkan diri/Di hadapan Ilahi.
Darangdan, Purwakarta-Purwakarta,
Rabu, 10 November 2021; 08:02 WIB.
***0***
(9) DI BAWAH POHON KURMA KERING
Padang gersang nan kerontang/Saksi abadi kehidupan keluarga itu/Kehidupan yang sarat akan pelajaran/Kehidupan yang seakan membunuh pelan-pelan/Tanpa layak akan pangan dan papan/Tak menggetarkan keyakinan Hajar/Akan kehidupan dalam lindungan.
Di bawah pohon kurma nan kering/Utusan Allah lahir dengan tangisan nyaring/Menggetarkan bumi Mekkah/Awal ketetapan Ilahi yang sarat berkah/Mencerahkan tanah haram/Bak lentera musnahkan gelapnya malam/Ismail/Warisan asma Ibrahim Abarosail.
Kepayahan iringi kehadiran Ismail/Tangisan yang memekik telinga/Jeritan yang menggoyahkan dunia/Air mata Hajar mengalir deras/Harapan akan pertolongan Allah tanpa batas/Bukit Shofa jadi pertanda/Bukit Marwah jadi penggugah/Perjuangan Hajar yang tak kenal lelah/Menyusuri butiran pasir langkah demi langkah.
Letih langkah kaki yang terus menyusuri/Setetes air diharap tuk hentikan tangis Ismail/Allah Maha Mengetahui…./Dari hentakan kaki mungil Ismail/Mengalirlah Zam zam yang suci/Sumber kehidupan Hajar dan Ismail/Tiada kering… tiada habis … Selalu abadi.
***0***
(10) LANTUNAN MERDU SEPANJANG WAKTU
Setiap detik kumandang lafad-lafad/Ketika masjid satu hentian kumandang/Masjid yang lain mulai berkumandang/Ketika daerah satu hentikan kumandang/Daerah yang lain mulai berkumandang.
Ketika negara satu hentikan kumandang/Negara yang lain mulai berkumandang/Lantunan suara adzan laksana putaran waktu/Bergema dari satu tempat ke tempat lainnya/Hingga kembali ke awal.
Allaahu Akbar../Kalimah Thoyyibah penggugah sadar/Pengakuan kebesaran Dzat nan Akbar/Petunjuk hidayah tiap nalar/Sematkan keagungan sampai ke dasar/Yakinkan, Yakinkan, Allah Maha Besar.
Asyhadu Allaa Ilaaha Ilallaah/Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullaah/Kalimah persaksian hamba Allah/Kalimah persaksian umat Rasulullah/Sungguh Indah …./Bagi para pecinta Allah/Menyungkurkan diri akan kebesaran Allah/Dalam lantunan tahiyyat penuh pasrah.
Hayya Alashshalaah/Hayya Alal Falaah/Seakan menyadarkan pikiran dan jiwa insa/Pikiran kosong tanpa tujuan/Jiwa hampa jauh dari Tuhan/Alunan merdu penggugah rindu/Alunan Indah pemantik Syafaat/Marilah kita shalat, Marilah kita shalat/Marilah menuju kemenangan/Keberuntungan menuju keridhoan.
Subhaanallah …/Wajah tenang bak sinaran cahaya/Dihiasi tetesan tirta wudhunya/Penuhi undangan Rabb dihadapan wajah/Bisikan kalimah penuh pasrah/Iyyaaka Nabudu Waiyyaaka Nastaiin/Hanya Kepada Engkau-lah kami menyembah/Dan Hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan/Selaras akhir penghayatan/Laa Ilaaha Illallaah…
Darangdan, Purwakarta-Jawa Barat,
Sabtu, 27 November 2021, 13:30 WIB.
***0***
Pemanfaatan Media Digitalisasi Untuk Kembangkan Kompotensi
Era revolusi teknologi semakin gencar dan pesat, bila tertinggal akan tergilas. Kesempatan ini sangat perlu direngkuh dan adaptif terhadap perubahan. Tidak boleh alergi, untuk membangkitkan dan menumbuhkan literasi karya inovatif (Literaktif). Ruang itupun terbuka seluas-luasnya untuk mengapresiasi dan mempublikasikan karya para Guru utamanya Guru PAI yang banyak tertinggal.
Dalam penulisan karya literasi, tema-tema dan subtema yang disajikan diselaraskan dengan KI/KD Mapel PAI dan Tematik Kurikulum 2013 yang diejawantahkan melalui rangkaian diksi dan kalimat yang apik dan berkarakter. Tema-tema yang terdapat dalam aspek Alquran, Aqidah, Akhlak, Fiqih dan SPI, seperti hormat kepada orangtua, guru, al-Asmaul Husna, Nabi dan Rasul, keteladanan, patriotisme atau kepahlawanan dan lain sebagainya.
Selain peran peserta didik dalam mengaplikasikan kegiatan pembelajaran, peran guru juga tidak lepas mengaplikasikan kegiatan mengeksplorasi, mengelaborasi dan mengkonfirmasi saat mengadakan proses belajar mengajar, apapun kurikulum yang digunakan. Untuk bergerak bersama secara nyata meningkatkan profesionalitas, kompetensi dan kualitas serta menjadi solusi dalam menemukan/menciptakan karya seni (jenis karya seni sastra; puisi) untuk memenuhi angka kredit.
Karya Inovatif sering diabaikan beberapa pihak termasuk Penilai Angka Kredit, Guru dan Pengawas. Kecenderungan pemahaman saat ini, bahwa hanya Publikasi Karya Ilmiah (PTK, Jurnal, Artikel, dll) yang dapat dijadikan PAK. Namun apabila dibedah lebih mendalam, teliti dan detail sesungguhnya Karya Inovatif dapat memenuhi PAK melalui hasil literasi berbasis produk baik yang diterbitkan atau dipublikasikan media massa maupun buku.
Peraturan Menteri yang terkait dengan Angka Kredit dalam menemukan/menciptakan karya seni (jenis karya seni sastra; puisi) telah mengatur bahwa untuk satu judul buku kumpulan Puisi memiliki nilai kriteria kategori sederhana nilai 2 (dua, 20 judul puisi). Sedangkan kategori kompleks memiliki nilai 4 (empat. 40 judul puisi) diterbitkan media masa kab/provinsi ber-ISBN atau yang diterbitkan media massa nasional ber-ISSN dan diedarkan secara luas.
Barangkali secara bersama-sama, saatnya Guru, Pengawas PAI, Kepala Sekolah serta organisasi profesi PAI mempelopori untuk membangkitkan, menumbuhkembangkan, menggiatkan, bergerak dalam meningkatkan Literaktif baik untuk peserta didik, sesama guru, dan komponen masyarakat lainnya. Profesionalitas Guru PAI sangat berperan dalam mewujudkannya. [*]
Wallahu alam bish-shawab
#Salam Literasi; Indonesia_Berkarya!!!
#Salam Guru Literat; Semangat_Hebat_Literat!!!
Bersambung.