Oleh Damar Haryo M Rizqi
TAHUN 2022 telah tiba. Awal tahun disuguhkan dengan masuknya Omicron di Indonesia, membuat masyarakat kembali dihadapkan oleh situasi rumit. Psikolog menyarankan untuk terus menjaga kondisi psikologis kita saat ini dan terus semangat. Seperti yang disampaikan Asih Nur Imda M Psi ketika diwawancarai pada Senin (3/1/2022) sore.
Bagaimana tipsnya? Di antaranya mencoba menerima dan menikmati segala emosi yang sedang dirasakan, baik positif maupun negatif. “Mengekspresikan secara proporsional serta menyalurkan perasaan kita dengan cara terbaik,” ujar Asih Nur Imda, psikolog sekolah, ketika ditanya.
Kemudian bisa juga dengan menulis. Segala aura buruk tentu tidak dipendam begitu saja hingga menumpuk. Karena bisa berdampak pada diri sendiri. Maka dari itu harus dikeluarkan, khususnya secara asertif melalui tulisan tangan. “Hindari memendam emosi negatif yang sedang dirasa dengan lakukan aktivitas bermanfaat,” tambahnya.
Tidak lupa dia juga mengingatkan para pelajar untuk semangat di masa ini. Apalagi pandemi masih belum reda sepenuhnya. “Mereka harus terus semangat belajar, Omicron tidak akan jadi hambatan,” imbuhnya lagi.
Mengingat masih maraknya penyebaran virus Covid ini, banyak sekolah yang sudah menerapkan sistem blendid, yakni pembelajaran luring maupun daring selama KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Hal ini tentu sesuai dengan pengetahuan dia sebagai psikolog.
Merupakan lulusan S1 Psikologi, Universitas Padjadjaran dan S2 Profesi Psikologi Pendidikan, Universitas Tarumanagara. Asih, sapaan akrabnya, telah berprofesi sebagai psikolog sejak 2016. Tertarik dengan dunia anak serta pendidikan, dia bekerja menjadi psikolog sekolah di Jakarta Timur. “Ingin memberi mendampingi siswa serta orang tuanya dalam hal akademis,” ujarnya ketika ditanya mengenai alasan mengapa memilih profesi ini.
Terakhir dia menyampaikan pesan bagi seluruh pelajar Indonesia akan pentingnya sekolah. Asih berharap agar mereka bisa beradaptasi dan termotivasi di masa pandemi. “Terus semangat belajar, sadari manfaat pentingnya untuk diri sendiri, serta jadikan situasi ini sebagai pengalaman,” ujarnya saat mengakhiri wawancara. (Penulis adalah Mahasiswa IBM Bekasi)