Bekasi, BK – KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Underpass Bulak Kapal di Kota Bekasi selesai akhir 2021, atau lebih cepat dari jadwal pengerjaan dalam kontrak pada Maret 2022.
Kehadiran underpass ini dipercaya akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah, yakni dari dan menuju Jalan Ir Juanda, Jalan Joyo Martono, Jalan Pahlawan, dan Jalan Diponegoro arah Tambun, Kabupaten Bekasi. Sekaligus memperlancar arus lalu lintas di perlintasan sebidang rel kereta api yang berada di sekitar simpang Bulak Kapal.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (3/1/2022).
“Saat ini tim lapangan beserta kontraktor berusaha percepat pekerjaan di lapangan dengan menargetkan selesai pada 3 Januari 2022, lebih cepat dari awal,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen 1.5 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN I) Andy Suryanto.
Menurut Andi, underpass ini akan mengatasi dua masalah di persimpangan Bulak Kapal yang terjadi selama ini, yakni untuk melancarkan lalu lintas di persimpangan Jalan Ir H Juanda dan Jalan kota Pahlawan karena ada perlintasan kereta api.
Simpang Bulak Kapal menjadi simpul kepadatan lalu lintas di wilayah Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur. Persimpangan ini merupakan titik temu arus kendaraan dari Kabupaten Bekasi-Kota Bekasi (Jalan Ir Juanda), pintu masuk Tol Bekasi Timur (Jalan Joyo Martono), Perumnas 3 (Jalan Pahlawan), dan Tambun atau Jalur Pantura (Jalan Diponegoro).
“Selain itu, arus lalu lintas kendaraan wilayah Bulak Kapal akan semakin meningkat kedepannya terkait adanya rencana pintu keluar Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Bekasi Timur serta pembangunan double track kereta api,” tutur Ardiansyah. (BK/Zahra Septiani)
Penulis adalah Mahasiswa IBM Bekasi