Perjalanan Hidup Seorang Mahasiswi Asal Madura

Loading

Bekasi, BK – SENIN (3/1/2022) sudah hampir satu semester menjalani kuliah. Banyak pengalaman baru yang dirasakan, khususnya bagi seorang mahasiswa baru. Seorang mahasiswi yang bernama Faza Dina Maulida pergi dari kampung halamannya di Madura ke wilayah lain (Depok) untuk menjalani kewajiban sebagai mahasiswi.

Ia kini kuliah di Insitut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi prodi ilmu komunikasi. Ia anak terakhir dari dua bersaudara.

Tentu saja orang tuanya sangat berat melepas anak bungsunya untuk melanjutkan kuliah yang jauh darinya. ” Saya memilih berkuliah di Bekasi karena ingin keluar dari zona nyaman, ” ujarnya.

Mahasiswi yang mencari ilmu di tanah rantau ini memang menghasilkan kisah-kisah unik dan pengalaman yang menarik.

“Karena saya ingin mengasah kemampuan komunikasi saya, ” jelasnya.

Ilmu komunikasi adalah mata kuliah yang banyak diminati karena lingkungannya nyaman dan mendorong sisi kreatifitas mahasiswa dan mahasiswi dan jenjang karir dari jurusan tersebut fleksibel serta luas.

Ia tinggal bersama paman dan bibinya di kawasan Depok. Untuk mengikuti perkuliahan offline ia harus menempuh perjalanan selama 2 jam dengan menaiki transportasi KAI commuter line (KRL). Jadi untuk sampai tepat waktu ke kampus ia harus berangkat awal sekitar jam 5-6 pagi.

“Jika dibilang lelah ya lelah, hanya saja saya harus bertanggung jawab dengan pilihan saya,” tegasnya.

Kaget, capek merupakan hal yang awam bagi mahasiswa walaupun menghadapi berbagai tantangan baru untuk mendewasakan diri. Ada beberapa hal yang membuat ia bersemangat kuliah yaitu dukungan keluarga dan teman-teman.

“Jaga diri baik-baik di sana, makan jangan pilih-pilih, jangan terlalu memaksakan diri, berteman dengan siapa saja asal tidak merugikan diri dan jangan tinggalkan ibadah, ” tutur orang tua Faza. Itulah yang membuat ia semangat menjalankan perkuliahan.

Harapan untuk kedepannya ia berharap skil yang ia pelajari selama kuliah terus berkembang seiringnya waktu. Dan mewujudkan profesi impiannya menjadi seorang public relation (PR). (BK/Ainnur Inti Cristiza)

Penulis adalah Mahasiswa IBM Bekasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *