Oleh Ayu Sandita Mumpuni Putri
PANGANDARAN terkenal memiliki sejumlah wisata alam yang menakjubkan. Salah satunya Pangandaran. Pantai Pangandaran adalah wisata tepi laut yang berlokasi di sebelah tenggara Jawa Barat, tepatnya di Desa Pangandaran dan Pananjung, Kabupaten Pangandaran. Pantai ini merupakan sebuah objek wisata andalan yang terkenal dengan keindahan hamparan luas pasir hitam dan putihnya.
Kawasan ini memiliki keindahan alami beserta lingkungan yang bersih dan terjaga, sehingga nyaman dikunjungi. Di sisi lain pantai ini berdekatan dengan Cagar Alam dan juga memiliki kekayaan sumber daya laut seperti ikan, rumput laut, dan hasil-hasil laut lainnya, serta memiliki kekayaan fauna dan flora. Berbagai fasilitas pendukung telah disediakan, di antaranya musholla, toilet, dan kamar mandi yang berada di sisi kanan kiri, area parkir kendaraan roda dua dan empat serta warung-warung kecil yang menyediakan aneka makanan dan minuman.
Kawasan ini cocok menjadi pilihan destinasi yang wajib dikunjungi setiap tahun. Tak jarang juga banyak wisatawan lokal yang mengunjungi tempat ini. Pantai ini landai, sehingga wisatawan bisa bermain air dengan cukup aman. Berbagai fasilitas juga disediakan untuk aktivitas olahraga air. Wisatawan dapat menaiki wahana Banana Boat dan Jet Ski sebagai sarana menyusuri perairan pantai.
Ditemani dengan udara malam yang dingin di tengah pandemi yang semakin menakutkan, saya sekeluarga berangkat menuju Pangandaran dengan tujuan menengok saudara, mempererat tali silaturahim sekaligus liburan pada 10 Desember 2021. Pukul 22.30 kami berangkat dari Bekasi menggunakan kendaraan mobil, dan tiba di Pangandaran pukul 08.30 yang artinya kami menempuh perjalanan 10 jam, padahal perkiraan hanya 8 jam atau setara dengan 640 km. Sesampainya di sana, saya langsung bergegas untuk mandi karena sudah tidak tahan dengan rasa gatal yang terus mengganggu.
Di hari yang berbeda, sekitar pukul 14.00 saya sekeluarga beserta saudara mengunjungi Pantai Pangandaran. Pantai ini adalah salah satu tempat yang selalu dikunjungi bila kami berada di Pangandaran, jarak dari rumah saudara ke Pantai sekitar 20 menit dengan membawa peralatan piknik. Sebelum memasuki area pantai, terlebih dahulu kami berjalan-jalan mengitari Cagar Alam yang tidak jauh dari keberadaan Pantai. Di sini saya sangat senang karena bisa melihat pepohonan yang sejuk dan itu sangat memberi ketenangan bagi saya.
Setelah puas mengitari Cagar Alam, sebagian dari kami melanjutkan perjalanan menuju arah pantai, sebagian lagi berjalan menuju parkiran mobil untuk mengambil peralatan piknik seperti karpet dan tentunya makanan-makanan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pantai Pangandaran memiliki dua akses pintu masuk yaitu Pantai Pangandaran Timur dan Pantai Pangandaran Barat. Cuaca di hari itu sangat menyengat ya, mungkin juga salah kami mencari waktu yang tidak tepat tetapi hal itu tidak membuat kami lelah, kami terus menelusuri pantai ini dengan berjalan kaki melintasi pasir pantai yang putih sesekali disapu ombak dan dengan merasakan udara segar yang ada pantai ini. Sungguh saya merasakan kedamaian dan ketenangan seperti tak ada beban dalam hidup serta melepaskan kepenatan yang selama ini menjadi beban pikiran, bahkan mungkin bukan hanya saya tetapi yang lain pun merasakan hal itu.
Ketiga saudara laki-laki saya sudah berada di tengah pantai untuk melakukan kegiatan membasahi diri alias berenang, katanya tidak afdol jika ke pantai tidak berenang. Saya yang tidak bisa berenang pun penasaran bagaimana rasanya berenang di pantai? Untung saja saya membawa baju ganti untuk antisipasi, jadi saya memutuskan untuk ikut menyeburkan diri. Begitu terdengar suara ombak, saya tidak langsung menepi ke pinggir melainkan tetap berada di posisi yang sama akhirnya, ombak mulai dekat dan saya tidak ada persiapan diri lalu saya tenggelam akibat ombak. Ini adalah kali pertama saya menelan air Pantai beserta pasir-pasir yang asin. Lalu setelah ditolong oleh ayah saya dan saya dibawa ke pinggir pantai, saya ditertawakan oleh semua keluarga juga wisatawan yang lain. Setelahnya saya pun mencari kamar mandi terdekat untuk bersih-bersih selama berjalan saya hanya merasa malu.
Tak terasa sudah dua jam kami berada di pantai, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 dan kami baru akan menyantap makanan, menggelar karpet seadanya di pinggiran pantai adalah hal biasa yang sering dilakukan oleh para wisatawan. Dengan berbekal menu ikan bakar, ayam, sayur yang telah disajikan kami semua pun siap untuk menikmati ditemani dengan angin sepoi-sepoi dan ombak yang berderu. Selesai makan, kami masih memiliki waktu satu jam lagi untuk berada di pantai, kami pun tak ingin melewatkan kesempatan yang ada, semua momen di hari itu diabadikan lewat kamera handphone. Kami semua pun sibuk mencari tempat yang pas untuk berfoto akhirnya mau tak mau kami pun lanjut berjalan kaki menemukan tempat yang bagus juga tak jauh dari posisi mobil berada. Dengan diiringi canda tawa perjalanan kali ini tak membuat saya lelah sama sekali justru terkesan sangat menyenangkan sekaligus momen memalukan bagi saya. Hari sudah menunjukkan pukul 17.30 tandanya kami semua harus segera kembali ke rumah, hawa yang sejuk membuat kami lupa bahwa sudah sangat lama kami berada di pantai ini. (Penulis adalah Mahasiswa Unisma Bekasi)