Eksistensi dan Perkembangan Radio di Era Digital

Loading

Oleh Thalita Octaviona

DI tengah perkembangan teknologi dan media baru berbasis internet, radio tetap bertahan sampai saat ini. Seiring dengan perkembangan Internet, muncul banyak saluran media baru yang juga mengubah cara orang mengonsumsi informasi dan hiburan bagi warga dunia. Munculnya berbagai macam teknologi komunikasi seperti media massa, membuat banyak pilihan bagi khalayak untuk mendapatkan sebuah informasi. Radio sebagai salah satu media yang menyampaikan informasi dan hiburan tidak boleh tertinggal karena adanya perkembangan teknologi. Mereka harus melakukan adaptasi dengan sebuah inovasi agar tidak kehilangan pendengarnya.

Peran radio saat ini mulai tergantikan dengan munculnya teknologi dan media-media baru. Zaman dahulu saat kita membutuhkan informasi terbaru, kita bisa mendapatkannya melalui siaran radio. Namun saat ini kita mendapatkan segala jenis informasi dengan mudah melalui media sosial. Saat ingin mendengarkan musik kita tidak perlu lagi menelpon penyiar untuk memutarkan lagu yang kita suka, kini kita dapat mengakses lagu-lagu dari berbagai belahan dunia sesuka hati kita melalui aplikasi musik seperti Spotify, Joox, dan lain-lain. Ketika jenuh dan butuh hiburan tidak perlu menyalakan radio untuk mendengar celotehan dan humor dari sang penyiar, kini cukup menyalakan televisi atau mengakses youtube dari ponsel lalu pilih acara apa yang ingin kita nikmati.

Radio pernah menjadi salah satu media tercanggih pada zamannya, tetapi saat ini banyak pendengar radio yang sudah berpaling ke media-media baru. Namun bukan berarti radio sudah tidak eksis di era digital, justru radio mengikuti perkembangan zaman. Bahkan saat ini ada beberapa stasiun radio yang menyediakan aplikasi streaming dan website khusus agar dapat menjangkau pendengarnya dimanapun dan kapanpun, salah satunya Prambors. Meskipun teknologi semakin canggih, radio tidak perlu takut dengan ancaman tersebut. Karena radio memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan informasi dan hiburan, proses penyampaian pesan antara penyiar dengan pendengar memiliki esensi sendiri. Penyampaian informasi terdengar jelas dan singkat namun tidak terkesan membosankan dengan adanya nada bicara yang disampaikan oleh penyiar.

Selain itu radio kini pun sudah memperluas acaranya, dimana mereka memiliki cara tersendiri untuk terus memikat pendengarnya. Prambors sebagai radio yang memiliki slogan “radio nya kawula muda” sangat merepresentasikan kalimat tersebut. Setiap hari nya mereka memiliki segmen acara atau hiburan yang berbeda-beda. Contohnya, pada Rabu-Kamis dalam siaran pagi hari “DGITM” yang dipandu oleh Desta, Gina, dan Kenny mereka memiliki segmen acara “Sapa Mantan”. Dimana salah satu pendengar akan dibantu oleh para penyiar untuk berbincang kembali dengan mantannya, segmen ini disukai oleh banyak pendengar karena sangat menarik sekaligus menghibur.

Lalu dari sisi penyiar, Prambors juga menampilkan tokoh yang dikenal banyak orang seperti Desta dan Gina. Kepopularitasan mereka di dunia televisi sudah tidak diragukan kembali, seperti yang kita tahu mereka berdua berkecimpung di dunia hiburan (terutama komedi) cukup lama. Jadi saat membawakan siaran mereka tidak terdengar kaku dan membosankan, selalu bisa membangun suasana dan membawa obrolan menjadi menarik dengan gaya bahasa serta gaya bicara mereka. Dalam menyampaikan informasi Prambors pun selalu ter-update, berita yang disampaikan tidak hanya dalam negeri melainkan luar negeri juga. Informasi yang disampaikan juga berbagai macam, mulai dari berita penting, politik, musik, hiburan dan sebagainya.

Musik-musik yang diputar juga dari berbagai macam genre dan negara, baik itu lagu baru ataupun lagu lama akan diputar di Prambors dalam beberapa sesi acara. Tidak jarang Prambors menjadi sponsor dari beberapa konser musisi terkenal baik itu dalam negeri maupun luar negeri. Atau bahkan melakukan wawancara dengan salah satu musisi terkenal melalui telepon interaktif atau panggilan video. Semua hal tersebut merupakan salah satu upaya mereka untuk tetap mempertahankan eksistensi Prambors di dunia serba digital. (Penulis adalah Mahasiswa Unisma Bekasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *