Jakarta, BK – LUAR biasa nasib para TKW/TKI yang hendak pulang ke negerinya sendiri. Sebab, begitu mereka tiba di bandara Soekarno Hatta Terminal 3, mereka sudah dihadang dengan layanan tak memuaskan dari para petugas. Mereka tak bisa langsung keluar bandara karena wajib mengikuti masa karantina selama 10 hari.
Bukan persoalan karantina yang jadi masalah, melainkan ratusan bahkan ribuan dari mereka, termasuk yang baru melancong di luar negeri, tertumpuk di Terminal 3 karena lambannya penanganan akan dikemanakan mereka.
Ke Wisma Atlet? Ya, memang harusnya ke sana karena itu biaya termurah. Tapi kalau petugas bilang sudah penuh, maka ini yang jadi persoalan.
“Saya mau ga mau harus ambil hotel yang per kepala harus bayar Rp5 juta, kami bertujuh maka kami harus bayar Rp36 juta. Apa mungkin para devisa negara itu sanggup bayar hotel segitu, gak mungkin lah. Kasihan mereka, apalagi ada yang bawa anak. Tertumpuk semuanya di sini, ” ujar salah seorang pengusaha yang baru kembali dari Turki.
“Pahlawan devisa tapi pelayanan pemerintah petugas di bandara 3 ini sangat tidak manusiawi banget, di sela-sela penderitaan rakyat kecil masih aja banyak yang bermain. ada beberapa teman yang sanggup ngantri akhirnya mereka terpaksa kamar Hotel yang paling murah Rp6 juta per orang, bahkan ada yang Rp19 juta per orang untuk 10 malam, ” lanjutnya.
Diakuinya, tak sedikit juga yang tetap bertahan mau di Wisma Atlit mengingat mahalnya karantina hotel. (BK/Zas)