Membakar Api Semangat Kepahlawanan dengan Karya Literasi (4)

Loading

Penulis: Yoni Haris Setiawan
(Direktur QM Lembaga TEMALI/Penggagas Rumah Bimbel Literasi Indonesia QURUTA)

Mengapresiasi literasi karya para Guru PAI di media massa itu sangat penting dalam rangka membantu pembinaan dan pengembangan potensi (bakat–minat), keahlian, dan peningkatan kompetensi, profesionalitas, dan hasil daya nalar menjadi produk yang memiliki sarat makna terpublikasikan, selama ini masih tersembunyi dibalik meja kerja, dan itu perlu digali.

Guru PAI akan menemukan eksistensi (jati dirinya) dijagad peradaban literasi kekinian tanpa mesti melupakan peradaban literasi yang telah ditorehkan oleh para cendekaiwan terdahulu. Khususnya untuk menemukan atau menciptakan karya seni.

GPAI jenjang SDN telah menemukan eksistensinya seperti Asep Halimurosid (Patriot Bangsa), Sri Suci Ramadani (November Berdarah), Iis Kustiani (Angkara Di Bumi Pertiwi), Dede Nurhasanah (Merangkul Asa Di Surabaya), rr. Nurul Hidayah (Kidung Cinta Untuk Pahlawan). Rini Muliawati AS (Kumandang Syair Sang Saka). Sedangkan dari jenjang SMP yaitu Rini Anggraeni (Pengorbanan Pahlawan), Eep Saepul Hayat (Malaikat Yang Menyamar). Dan GPAI SMK Nana Supriatna (Untukmu Pahlawanku).

Pada bagian keempat ini, karya yang diapresiasi yaitu Hurin Hermiyati (GPAI SDN Sukamakmur Ciomas-Bogor), Nopiansyah Andriani (GPAI SMPN 2 Purwakarta) dan Ida Kholidah (GPAI SMPN 1 Bungursari-Purwakarta). Literasi dari Guru untuk Negeri:

 

SEMANGAT PARA PEJUANG
Karya: Hurin Hermiyati

10 November 1945
Surabaya bak sebuah neraka
Panas membara menghanguskan angkara
Inggris dan tentara sekutunya
Ingin menancapkan kolonialisme di Indonesia

Namun rakyat Indonesia tak pernah rela
Merah-Putih-Biru berkibar dipuncak Hotel Yamato
Harga diri bangsa terasa diinjak-injak dan dihina
Di bawah komando Bung Tomo
Membangkitkan semangat Arek-arek suroboyo
bersatu melawan, mengusir, mengenyahkan para penjajah!

Jenderal Mallaby, sang Komandan perang
Terperangkap, terpanggang, tewas dalam perjalanan
Diserang peluru granat para pejuang
Inggris pun berang dan menyatakan perang!
Semangat para pejuang tidak pernah padam
Menghalau, menyergap, menyerang dengan garang!
Menggempur musuh sampai titik darah penghabisan

Dengan semangat perjuangan
Diiringi pekikan takbir: “Allahu akbar!”
Para pejuang tak gentar berperang
Menghunus bambu runcing menghadang penyerang
Walau nyawa meregang, darah tumpah berserakan!
Hanya ada satu pilihan; Merdeka atau Mati!

Tiga pekan sudah pertempuran terjadi
Korban bergelimpangan tiada terhitung lagi
Darah dan air mata telah menjadi tebusan
Hotel Yamato menjadi saksi
Pergulatan anak bangsa yang memperjuangkan
Berkibarnya kembali Sang Merah Putih

10 November, tujuh puluh enam tahun silam
Bukti sejarah pengabdian para pejuang
yang telah rela berkorban darah dan nyawa
Wahai generasi muda, mari kita hargai jasa para Pahlawan!
Bangkitkan semangat untuk memajukan bangsa
Abdikan diri demi kejayaan Indonesia

Kp. Baru Kec. Ciomas, Bogor-Jawa Barat,
Rabu, 10 November 2021; 15:00 WIB

————-***** ————-

TRAGEDI YAMATO
Karya: Nopiansyah Andriani

Disaat merdeka sudah di tangan
Kembali pekikan senjata merajai angkasa
Surabaya kembali merana

Hotel Yamato membatu tanpa kata
Darah pemuda Surabaya kembali menggelora
Ketika bendera merah, putih, biru berkibar di angkasa
Serentak rakyat Surabaya berontak
Menyeruak puncak Hotel dengan semangat yang membara
Satu tujuan merobek warna biru, turunkan bendera Belanda
Sehingga Merah Putih gagah berkibar

Sekutu betul-betul ingin memburu
Walaupun Mallaby pertaruhkan nyawanya
Surabaya tak gentar
Bung Tomo pembakar semangat juang

Bung Tomo berseru menggelegar:
“Hai tentara Inggris… selama banteng-banteng Indonesia masih
mempunyai darah merah, maka selama itu tidak akan mau menyerah
kepada siapapun, sebab Allah selalu berada dipihak yang benar
Allahu Akbar…!!! Allahu Akbar…!!! Allahu Akbar!!!”

Gemuruh takbir menghantarkan rakyat Surabaya
Ke gerbang kemerdekaan yang hakiki
Merdeka…!!! Merdeka..!!! Merdeka..!!!

Tegalnangklak Jatiluhur, Purwakarta-Jawa Barat
Kamis, 03 Nopember 2021; 07:30 WIB

————-***** ————-

UNTUKMU INDONESIAKU
Karya: Ida Kholidah

Bumi Pertiwi menangis
Hati rakyat meringis
Pemuda berjuang melawan Inggris
Brigadir Jenderal Malaby pun tewas
Hingga Inggris mengganas
Namun semangat juang tidak pernah habis

10 Nopember 1945
Pertempuran dahsyat membabi buta
Surabaya, Kota Pahlawan jadi neraka
Ribuan manusia pertaruhkan nyawa
Namun semangat juang tidak sirna
Inggris pun terpanggang merana

Darah tertumpahkan
Perih luka menganga
Penculikan menyiksa
Kehilangan yang dicinta menjadi lara
Bahkan ribuan nyawa melayang tidak berharga
Indonesia berduka

Allahu Akbar!!!
Dengan kuasa-NYA Indonesia ditakdirkan merdeka
Dengan semangat jihad menggelora
Merdeka atau Mati jadi semboyan
Perjuangkan kebebasan
Indonesia merdeka!!!

Terima kasih Pahlawanku
Perjuangan tidak akan terlupakan
Jasa-jasa akan terkenang selalu
Untaian doa terpanjatkan
Allaahummaghfirlahum warhamhum wa aafihim wa’fu anhum
Ya, Allah ampunilah, sayangilah, sejahterakan dan maafkanlah mereka

Kini tugas generasi milenial
Teruskan perjuangan Isi kemerdekaan
Ukirkan prestasi harumkan Indonesia
Cerdaskan bangsa makmurkan negara
Untuk tanah air tercinta
Hiduplah Indonesia Rayaku

Jatiluhur, Purwakarta-Jawa Barat,
Jum’at, 05 Nopember 2021; 23:00 WIB

Penulisan karya inovatif menjadi daya tarik dan tantangan tersendiri dalam penterapannya. Menemukan atau menciptakan karya seni terdengar mudah, sepele, dapat dilakukan sekejap mata. Akan tetapi penuh dengan tantangan terutama dalam pemilihan diksi, ketepatan kalimat, dan kecerdasan mengolah tema dan ideas.

Sungguh menguras pikiran, emosi dan waktu. Kecenderungan yang terjadi pada setiap individu yaitu tidak fokus, tidak dapat memanaj waktu, dan tidak memiliki ketekunan alias malas, bahkan produk literasi bukan sebuah kebutuhan. Alangkah arif dan bijaksananya, apabila menerima peraturan, baik itu peraturan pemerintah (PP) maupun peraturan menteri (Permen) sebaiknya membedah secara keseluruhan dan utuh, sehingga peraturan itu dapat memberi manfaat untuk keberlanjutan profesi. Mari kita sama-sama bedah hal tersebut agar kita memahami semua kandungan dalam penerapannya.

Permeneg PAN RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; Permendiknas No. 35/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fusional Guru dan Angka Kreditnya; Permeneg PAN RB No. 21/2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya; Permendikbud No. 14/2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya; Permendiknas No. 6/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Permendiknas No. 39/2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; Dan juga peraturan tentang Kepala Sekolah dan Angka Kreditnya sudah sama-sama paham dan diterapkan.

Dalam peraturan tersebut, literasi karya seni itu sudah diatur kriteria nilai karya seni, contoh; Jenis Karya Seni Sastra (salah satunya kumpulan Puisi) memiliki nilai kriteria kategori sederhana nilai 2 (dua) untuk satu judul buku kumpulan puisi minimal 20 judul puisi diterbitkan ber-ISBN atau yang diterbitkan media massa nasional ber-ISSN dan diedarkan secara luas.

Dan kriteria kategori kompleks memiliki nilai 4 (empat) untuk satu judul buku kumpulan puisi minimal 40 judul puisi diterbitkan ber-ISBN atau yang diterbitkan media massa nasional ber-ISSN. Belum lagi jenis karya seni lainnya yang memiliki kriteria kategori penilaian yang dapat memenuhi angka kredit.

Wallahu A’alam Bis-Shawab.

#Salam Literasi; Indonesia_Berkarya!!!
#Salam Guru Literat; Semangat_Hebat_Literat!!!

Bersambung….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *