Bekasi – MENGAJI tujuh hari tujuh malam di kuburan kembali diadakan para santri putra Pondok Pesantren At-Taqwa. Guru besar yang berpulang ke rahmatullah pada 01 November 2021 bernama Kiai Haji Muhammad Natsir, beliau tutup usia ±70 tahun. Pada dini hari itu adalah pengajian terakhir yang mereka adakan di kuburan almarhum tersebut, para santri mengaji satu malam penuh.
Dengan berpakaian koko serta kain sarung, para santri duduk mengelilingi makam dari salah satu guru besar pondok pesantren itu. Beralaskan tiker dan bertutupan tenda, tidak mengurangi niat tulus para santri untuk mendoakan almarhum. Semua yang melakukan pengajian tersebut tidak di haruskan, melainkan kemauan dari masing-masing santri, Senin (08/11/2021).
“Kita ngaji di sini memang dari hari Senin minggu lalu, hari pertama sampai dengan hari ini memang selalu rame yang ikut. Tradisi seperti ini memang selalu kita lakukan ketika ada ulama-ulama kami yang meninggal dunia, khususnya para tokoh agama di pondok pesantren At-Taqwa sendiri. Kita biasa memulai pengajian dari sehabis isya sampai azan subuh, setelah itu kita balik, ” ujar Toni, lulusan santri pondok pesantren tersebut.
“Sebenernya kalau dibilang takut ya takut, tapi niat kita di sini kan untuk mendoakan almarhum, misi kebaikan. Untuk itu kami mengaji ramai-ramai agar suasana juga tidak terlalu mencekam saat di kuburan, kita di sini juga membawa bekal masing-masing, ” ujar Abdullah, pemimpin pengajian.
“Kami biasanya membacakan juz 30, yasin, dzikir, serta tahlil untuk mendoakan almarhum. Makam ini juga adalah makam khusus keluarga besar At-Taqwa saja, jadi hanya guru-guru serta kiai kiai pondok pesantren yang boleh di makamkan di sini. Sekarang adalah pengajian ke empat untuk tahun ini, sudah ada beberapa ulama yang meninggal dunia beberapa bulan belakangan ini, ” ujar Ucup, santri pondok pesantren. (BK/Aldiansa/Zas)