Bekasi – PANDEMI Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih dikenal sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Jadi, kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengizinkan pembelajaran tatap muka pada awal September memang sempat dikritik kalangan guru hingga pakar kesehatan.
Hari ini, Jumat (5/12/2021) saat mengujungi salah satu Yayasan Pendidikan Islam An – Najma di Cikarang, sekolah ini sudah memulai pelajaran tatap muka seminggu full. Para siswa pun senang karena bertemu teman – temannya kembali.
Ketua yayasan pun memiliki program agar semua guru sudah vaksin dan dalam keadaan sehat, meski PPKM level 1 sudah tak seketat awal Covid – 19 masuk, tetapi di An – Najma ini semua sesuai dengan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan pemeriksaan suhu pada setiap siswa.
“Semoga Covid bisa benar – benar hilang dan kita bebas dalam beraktivitas seperti biasa, ” ujar Lala Nurhidayati, salah seorang guru yang ditemui. (BK/NN/unisma/Zas)