Ketua RT setempat Kojek (42) mengatakan, banyak orang yang mendatangi gedung tersebut dari Jakarta, Tangerang, hingga Bandung. Mereka yang datang biasanya berniat untuk membuat konten wisata tempat angker. Mulai dari masyarakat biasa hingga artis-artis telah menjajal keangkeran Gedung Islam Center itu.
”Biasanya buat syuting tempat-tempat seram. Kebanyakan sih mereka datang rombongan, naik mobil, bawa-bawa kamera. Datangnya malam hari,” katanya, Jumat (22/10/2021).
Dalam seminggu rata-rata terhitung sebanyak 2 rombongan datang mengunjungi tempat yang anggaran proyeknya terendus kasus korupsi sejak 2012 tersebut. Kojek mengaku terkadang harus mengatur jadwal orang-orang yang hendak merasakan sensasi mistis di lokasi gedung seluas 3 hektare itu.
”Kadang harus di atur-atur harinya. Takutnya bentrok, soalnya pernah kejadian dua rombongan yang berbeda datang di hari yang sama buat syuting,” ucapnya.
Selain itu, warga sering mempergoki sepasang pelajar melakukan perbuatan tak senonoh di lantai 2 gedung pada pagi hingga siang hari. ”Sebelum saya buka lahan buat berkebun, tahun 2018 lah itu hampir tiap hari saya tangkapin pelajar yang mesum di kamar mandi,” ucap pria yang tinggal tidak jauh dari lokasi gedung tersebut.
Pelajar yang tertangkap basah mayoritas mengaku berasal dari luar daerah Desa Srimahi, seperti Babelan, Tambelang, dan wilayah lainnya. Kojek yang kala itu kesehariannya biasa berjaga di lokasi tersebut, mengetahui saat melihat sebuah motor diparkirkan di depan gedung.
”Saya kan hafal kalau motornya warga di sini. sudah pasti nih bocah lagi mesum,” ungkapnya.
Lain halnya ketika malam hari. Beberapa rombongan pengunjung datang untuk berwisata mistis guna merasakan sensasi dan keangkeran Gedung Islamic Center Kabupaten Bekasi. Saat kondisi sepi, pemuda-pemuda yang juga merupakan warga pendatang, bahkan sering menjadikan lokasi itu untuk jadi tempat mabuk miras.
Kojek terkadang menemukan pasangan yang mesum di dalam mobil di lapangan dekat lokasi. ”Ya mungkin dikiranya kosong kali ya, ngerasa enggak ada orang, jadinya mereka minum-minum sama mesum. Pokoknya kalau ada kendaraan masuk sini dan enggak izin, biasanya aneh-aneh,” paparnya.
Diketahui, Gedung Islamic Center dibangun pada tahun 2009. Proyek pembangunan yang menelan anggaran sebesar Rp50 miliar itu rencananya dibangun untuk menggelar sejumlah kegiatan keagamaan, termasuk sebagai asrama haji. Namun, pembangunan tidak dilanjutkan karena beberapa persoalan.
Pembangunan akhirnya terhenti pada tahun 2012 setelah Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat menemukan adanya dugaan praktik korupsi dengan kerugian negara mencapai Rp8,9 miliar. Sejak saat itu, proyek Gedung Islamic Center terbengkalai hingga kini. (BK/zas)
Sumber: Sindonews.com