Wanita Indonesia Bisa Berkarya dan Berprestasi Untuk Bangsa adalah Wujud Bela Negara

Loading

Jakarta – Kaum wanita Indonesia tidak boleh dari para pria untuk berperan dalam bela negara. Wanita bisa menjadi apa saja, berkarya dan berprestasi di bidangnya masing-masing sebagai wujud bela negara sekaligus rasa cinta tanah air, Indonesia.

Hal inilah yang disampaikan dari acara Ngopi Daring Bela Negara, yang bertemakan “Ya, Wanita Juga Bisa” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Ditjen Pothan Kemhan) RI, Kamis (16/9/2021), dikutip dari akun YouTube Kemhan RI, Jumat (17/9/2021).

Direktur Jenderal (Dirjen) Pothan Kemhan RI, Mayjen. TNI. Dadang Hendrayudha sangat mengapresiasi bagaimana kiprah perempuan di dalam menghidupi rasa nilai kebangsaan dan kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka bisa mewujudkan rasa cinta kepada bangsa dan negara melalui banyak cara.

“Diantaranya adalah bagaimana dengan menjalani aktivitas dengan bekerja dan berkarya dengan baik sesuai dengan kemampuannya. Kemampuan wanita untuk berkarya dan bekerja ini tentunya mampu menjadi media untuk menyalurkan rasa cinta dan bangga menjadi bagian dari negara Indonesia ini,” ujar Dadang.

Ia mengungkapkan, setiap warga negara memiliki perannya masing-masing dalam upaya bela negara dan mencintai negaranya. Khususnya untuk kaum perempuan, dengan akses yang terbuka ternyata juga mampu untuk menguasai bidangnya masing-masing dan bahkan berprestasi.

“Saya tadi banyak sekali melihat YouTube tanggapannya luar biasa mereka begitu senang. Ternyata wanita hebat dan tangguh. Wanita bisa berbuat lebih dan ini ditunjukkan oleh adik-adik ini semua. Anak muda harus memiliki banyak karya dan jangan banyak gaya,” ucap mantan Kepala Biro Umum BNPT ini.

Acara tersebut menghadirkan beberapa nrasumber wanita yang memiliki berbagai latar belakang profesi, diantaranya adalah Alexandra Asmasoebrata selaku pembalap perempuan yang berprestasi di berbagai ajang nasional maupun Internasional. Dirinya tercatat pernah menjuarai juara nasional gokart, juara Formula Campus Asia dan Formula Renault Asia.

“Saya mengalami bagaimana pada saat mengikuti sebuah kejuaraan di luar negeri pun kadang memiliki perasaan capek dan lelah. Namun hal itu tidak terasa seketika setelah memenangi kejuaraan, memegang Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya ,” ujar Andra, panggilan karibnya.

Ia juga merasakan rasa bangga yang mampu membakar semangat ke Indonesiaannya. Dirinya mengaku perasaannya yang muncul adalah bagaimana menyadari bahwa di dalam sebuah kompetisi tidak hanya membela diri sendiri, namun juga membela negara sehingga perasaan lelah seketika hilang karena menyadari perasaan cinta pada Indonesia.

“Kadang-kadang mikir kalau capek. Tetapi kalau lagi menang bawa bendera Indonesia, capek jadi hilang. Kadang mikir enggak cuma ngebela diri sendiri, tetapi juga ngebela negara apalagi bawa bendera. Rasanya jadi bangga,” ucap Andra.
Narasumber lainnya adalah Letda Pnb. Ajeng Tresna Dwi Wijayanti, anggota WARA yang juga pilot wanita F-16 pertama dan VIP-VVIP TNI-AU.

“Saya melihat bagaimana peran dan jasa pejuang perempuan terdahulu yaitu R.A. Kartini. Saya akui berat untuk mengemban tanggungjawab itu. Karena tanggung jawab tersebut tidak hanya tanggung jawab terhadap diri sendiri, tetapi juga tanggung jawab terhadap organisasi TNI Angkatan Udara,” ujar alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2018 kelahiran Jakarta, 25 September 1995 ini.

Hadir juga sebagai narasumber lainnya yaitu Jihane Almira Chedid selaku Puteri Indonesia Pariwisata 2020. Menurutnya bentuk bela negara bukan angkat senjata seperti militer, tetapi bela negara sekarang ini adalah representative dari sesorang untuk bisa berprestasi baik di dalam maupun di luar negeri.

“Kesempatan untuk membela negara saat ini sangat terbuka lebar dengan cara berprestasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita bisa beprestasi di luar negeri itu juga salah satu wujud bela negara kekinian,” ujarnya.

Sopir truk wanita Syarifah Firdausi juga menceritakan kiprahnya. Sebagai single parents dengan 8 anak, ia memilih menekuni profesi yang jarang dilakukan kaum wanita, dengan menjadi sopir dump truck di daerahnya, Jember.

“Alhamdulillah,.. dengan keahliannya saya sebagai supir truk, saya pernah mendapatkan kesempatan untuk datang ke beberapa negara tetangga seperti China, Brunei Darussalam dan juga Malaysia,” tuturnya.

Hadir juga sebagai narasumber dari lingkungan Ditjen Pothan sendiri yakni Endang Purwaningsih selaku Kasubdit Lingdik, Direktorat Bela Negara, Ditjen Pothan. Dirinya berpesan untuk generasi muda, khususnya kaum wanita, supaya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia sesuai dengan passionnya masing-masing .

“Pesan saya untuk adik-adik, millenial dan generasi Z, ayo berikan yang terbaik untuk Indonesia sesuai passionnya masing masing. Karena membela negara di era kekinian ini tidak lagi dengan cara cara yang konvensional, tetapi bisa dilakukan oleh setiap warga negara sesuai dengan profesinya dan sesuai passionnya masing masing dari hal yang kecil sampai hal yang besar,” ucapnya. (BK/Man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *