Sport  

Ke Semifinal, Ginting Akhiri 17 Tahun “Kutukan”

Loading

Tokyo – Melalui perjuangan berat dalam pertandingan yang melelahkan, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting melaju ke babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020. Dia mengalahkan Anders Antonsen dengan angka rubber game 21-18, 15-21, dan 21-18.

Keberhasilan ini juga sekaligus menghentikan kutukan buruk tunggal putra Indonesia di badminton Olimpiade setelah lolos ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020.

Sukses Ginting melangkah semifinal mengakhiri rekor buruk nomor tunggal putra Indonesia di Olimpiade. Pebulutangkis 24 tahun itu menjadi tunggal putra pertama Indonesia yang mampu melangkah ke semifinal Olimpiade dalam 17 tahun terakhir sejak Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro pada Olimpiade Athena 2004.

Ketika itu Taufik Hidayat sukses melangkah ke final dan merebut medali emas Olimpiade Athena usai mengalahkan Shon Seung Mo dari Korea Selatan. Sementara Sony merebut medali perunggu usai menundukkan wakil Thailand Boonsak Ponsana.

Sejarah mencatat hanya Hendrawan pada Olimpiade Sydney 2000 yang gagal merebut medali emas tunggal putra Olimpiade jika lolos ke final. Alan Budikusuma merebut medali emas Olimpiade 1992 setelah All Indonesian Final melawan Ardy B. Wiranata. Sementara Taufik menjadi juara di 2004.

Di babak semifinal Olimpiade Tokyo, Minggu (1/8), Ginting akan menghadapi Chen Long (China), juara bertahan Olimpiade 2016 setelah mengalahkan pemain Cina Taipei (Taiwan) Chou Tien Chen. Semifinal lainnya mempertemukan Kevin Cordon asal Guatemala melawan Victor Axelsen dari Denmark.

Dalam pertandingan di Musashino Forest Sport Plaza, Sabtu (31/7/2021), Anthony Ginting dan Antonsen bermain ketat di awal gim pertama. Anthony Ginting bermain sabar hingga menutup interval pertama dengan skor 11-8. Satu smash keras Ginting yang membuahkan poin untuk jeda.
Antonsen sempat menyamakan kedudukan menjadi 12-12 usai interval. Anthony Ginting menambah poin lagi setelah servis Antonsen keluar lapangan permainan.

Drop shot dari Anthony Ginting membuahkan poin lagi, kini dia unggul 14-12. Sesaat kemudian, smash Anthony Ginting menambah poin menjadi 15-12.

Di sisa gim pertama, Anthony Ginting tak terkejar lagi. Dia menang dengan skor 21-18. Satu smash Anthony Ginting dari depan net mampu menutup gim pertama dengan durasi 26 menit.

Pada gim kedua, Anthony Ginting yang meraih poin pertama. Pukulan Antonsen keluar. Ginting tertinggal jauh saat interval. Dia ketinggalan 5-11 saat jeda di gim kedua.

Selepas mengelap keringat, Anthony Ginting belum bisa menambah poin. Pengembalian shuttlecock yang dia lakukan keluar, Antonsen unggul 12-5. Margin Anthony Ginting dengan Antonsen sampai 8 poin, pada kedudukan 10-18. Meski sempat memangkas jarak, Anthony Ginting kalah 15-21.

Gim ketiga dimulai, Anthony Ginting meraih poin duluan. Antonsen meraih poin pukulan Anthony Ginting yang keluar. Anthony Ginting sempat ketinggalan 3 poin, dengan kegigihannya bisa memangkas jarak saat skor menjadi 9-11 saat interval.

Anthony Ginting langsung menambah poin selepas interval, tapi langsung dibalas Antonsen. Anthony Ginting ketinggalan 10-12. Karena terburu-buru ingin menambah poin, pukulan Anthony Ginting malah tak akurat. Kedudukan sempat 11-14 untuk keunggulan Antonsen.

Anthony Ginting bangkit, bisa menyamakan kedudukan 14-14 dengan meraih 3 poin beruntun. Satu pukulan akuratnya mengecoh Antonsen. Anthony Ginting terus mendulang poin, berbalik unggul 15-14. Setelah itu, Anthony Ginting tak terkejar lagi.

Pria kelahiran Cimahi ini mampu menaklukkan Antonsen dengan skor 21-18. Pukulan menyilang Anthony Ginting tak bisa dikembalikan Antonsen untuk mengakhiri laga dalam 79 menit.

Usai menaklukkan Antonsen, Anthony Ginting, yang berdarah Batak Karo ini akan menghadapi pemenang Chen Long melawan Chou Tien-chen di babak semifinal. (BK/aga/dtc/cnni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *