DOHA – Negara Qatar, salahsatu negeri kaya di jazirah Arab yang memiliki sumber daya alam (SDA) minyak dan gas terbesar, memiliki potensi sangay besar bagi pasar pariwisata Indonesia.
Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan, menjelaskan, jumlah masyarakat Indonesia di Qatar sebanyak 17 ribu orang dan banyak diisi generasi muda yang bergerak di berbagai macam sektor. Mulai dari sektor migas, hospitality, IT, juga pekerja domestik.
Keberadaan diaspora Indonesia di Qatar tanpa disadari telah menjadi agent of promotion bagi Indonesia. Di berbagai aktivitas di lingkungan kerja masing-masing, banyak dari mereka yang bercerita tentang potensi Indonesia yang luar biasa.
“Mereka para ekspatriat yang umumnya memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi, tentu juga akan menjadi potensi sebagai wisatawan ketika kembali ke tanah air,” kata Ridwan Hassan, dalam siaran pers KBRI Doha, Senin. (26/7/2021).
Dirinya berharap kolaborasi yang baik antara Kemenparekraf dengan KBRI di Qatar serta masyarakat Indonesia di Qatar benar-benar dapat mewujudkan potensi bersama khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi satu potensi yang dapat kita kembangkan bersama. Dengan jumlah ekspatriat yang besar dan terdidik, kita bisa manfaatkan diaspora Indonesia di Qatar sebagai captive market pada produk dan jasa Indonesia sebagai sales person dalam produk dan jasa Indonesia, promotor bagi produk dan jasa Indonesia, promotor dari seni dan budaya Indonesia, dan promotor bagi pariwisata Indonesia,” ujat Ridwan yang sebelumnya pernah menjadi Konjen RI di Dubai, UEA ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan hal ini dalam virtual meeting dengan Dubes RI dan masyarakat Indonesia di Qatar, guna mendorong diaspora Indonesia yang berada di Qatar untuk turut serta mempromosikan pariwisata tanah air. Tidak hanya itu, Menparekraf juga mengajak diaspora Indonesia berkolaborasi untuk membuka peluang-peluang usaha dan lapangan kerja dengan memasarkan produk ekonomi kreatif Indonesia.
“Saya mendorong agar diaspora Indonesia di Qatar juga memiliki pemahaman tentang pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Jadi langsung saja, saya ucapkan selamat kepada diaspora Indonesia di Qatar telah ditunjuk sebagai duta pariwisata untuk menggaungkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Qatar. Kita harus dapat berkolaborasi, bergerak cepat membuka peluang-peluang baru,” kata Sandiaga Uno yang pernah menjadi wagub DKI ini.
Arah kebijakan pariwisata Indonesia ke depan adalah menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan, sustainability based on nature and culture. Tren dari pariwisata dunia yang juga akan menjadi segmen di Indonesia adalah pariwisata yang personalize, customize, localize, and smaller in size.
“Kemenparekraf melakukan pendekatan dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Ia juga mengajak peran aktif dari komunitas diaspora Indonesia di Qatar untuk dapat bersama-sama mewujudkan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif,” pinta Sandiaga.
“Pandemi COVID-19 memaksa kita untuk dapat meningkatkan keterampilan melalui upskilling dan reskilling baik dalam bahasa maupun kemampuan kita untuk masuk ke ekosistem digital. Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai program pendampingan dan siap bekerja sama dengan para diaspora Indonesia,” kata Sandiaga.
Salah satu program utama yang tengah dijalankan pemerintah di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi adalah “Indonesia Spice Up the World”. Program ini memiliki tujuan memperluas pemasaran produk bumbu/pangan olahan dan rempah Indonesia. Juga mengembangkan restoran Indonesia di luar negeri atau sebagai bagian dari gastrodiplomasi restoran. Mendorong kuliner Indonesia hadir di mancanegara dan memberi nilai tambah bagi Indonesia. Sehingga dapat menguatkan kuliner di dalam negeri atau destinasi gastronomi.
Target dari Indonesia Spice Up the World hingga 2024 adalah hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri. Juga peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi 2 miliar dolar AS. Data ekspor bumbu/rempah olahan dan komoditas/rempah segar Indonesia sendiri mengalami tren positif dengan rata-rata pertumbuhan 2,95 persen selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2020, nilai ekspor tercatat sebesar 1,02 miliar dolar AS.
“Banyaknya diaspora Indonesia di Qatar tentu dapat membantu tercapainya program ‘Indonesia Spice Up the World’,” kata Sandiaga.
Menparekraf mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan semangat yang ditunjukkan diaspora Indonesia yang berkomitmen untuk membantu promosi pariwisata dan ekonomi kreatif serta membuka peluang-peluang usaha agar terciptanya lapangan kerja. (BK/djoe)