Seram, 100 Jenazah Dimakamkan Dalam Sehari

Loading

TANGERANG KOTA – Bunyi sirene ambulans silih berganti di jalan raya belakangan ini, membuat keadaan di lingkungan masyarakat tegang. Kondisi itu juga terjadi di Perumnas Tangerang, Kota Tangerang, terutama sepanjang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan.

Masalahnya, hanya dalam rentang waktu tidak begitu lama— kadang hanya 10 menit– ada saja ambulans yang melintas di jalan raya membawa orang sakit atau warga yang terpapar COVID-19 ke rumah sakit. Sebagian membawa warga yang sudah meninggal ke tempat pemakaman.

Rupanya, keadaan jauh lebih tegang di taman pemakaman umum (TPU). Salah satunya di TPU Sela Pajang, Kota Tangerang. Menurut seorang pedagang kopi keliling yang setiap hari mangkal mencari rezeki di pemakaman umum itu, pada pekan ini warga yang meninggal sudah jauh berkurang. “Ini sudah mendingan, tidak begitu banyak jenazah yang dikirimkan ke sini,” kata pria paruh baya itu.

Berbeda dengan pekan lalu, kata dia, hanya dalam satu jam saja bisa lima hingga enam ambulans yang mengantarkan jenazah, walau mereka belum tentu seluruhnya meninggal karena Covid-19. “Kalau pekan lalu, benar-benar seram. Satu hari ada 100 jenazah dimakamkan,” katanya.

Padahal, berdasarkan pengamatan Berita Kota, Kamis (22/7/2021), keadaan pemakaman itu juga masih tegang karena ambulans terus berdatangan membawa jenazah. Di makam lingkungan Kristen, petugas harus mengatur waktu untuk memasukkan jenazah ke liang lahat supaya prosesi penguburan oleh rohaniawan tidak terganggu satu sama lain. “Kalau pemakaman orang Kristen kan dilakukan kebaktian walau acaranya singkat.

Supaya tidak mengganggu satu sama lain, selesai dulu yang satu baru dimasukkan jenazah yang lain. Diaturlah,” kata petugas pemakaman.
Keadaan ini membuat pedagang kopi tersebut semakin ketakutan. “Sekarang saya sudah memakai masker, kalau sebelumnya tidak. Semoga Covid-19 segera berlalu,” katanya. (BK/nga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *