TANGERANG — Sapi asal Bima Nusa Tenggara Barat ( NTB) kini merajai pasar hewan qurban di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Pasalnya, selain memiliki daging berkualitas super sapi Bima juga dikenal dengan harga cukup terjangkau.
Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Bima, pada momen Hari Raya Idul Adha tahun 2020 silam, Pemerintah Kabupaten Bima menyuplai sebanyak 6.500 ekor sapi ke wilayah Jabodetabek.
Meski tengah dihantam wabah Covid-19 tahun ini jumlah permintaan sapi Bima meningkat tajam hingga dua kali lipat yakni sebanyak 12 ribu ekor.
Asikin, pedagang sapi Bima menuturkan, untuk lebaran haji tahun ini pihaknya menyediakan sedikitnya 150 ekor sapi qurban.
Ratusan ekor hewan qurban yang simpan di sebuah lahan kosong di kawasan Kawidaran, Cikupa, Kabupaten Tangerang telah ludes terjual pada H-3 jelang lebaran.
“Alhamdulillah, sapi qurban asal Bima laris manis disini. Saya sediakan sekitar 150 ekor dan sudah habis terjual semua kemarin,” ungkap pria asal Bima-NTB ini kepada wartawan Minggu (18/07/2021).
Bahkan, kata dia, pada H-2 jelang lebaran haji para pembeli terus berdatangan ke kandangnya untuk memesan sapi qurban.
Namun, karena keterbatasan stok ia terpaksa harus mencari sapi dari kandang lain milik rekannya guna memenuhi pesanan pelanggan.
“Para pembeli pada datang kesini untuk pesan sapi qurban, stok punya saya kan sudah laku semua, saya terpaksa ambil sapi dari kandang teman. Mayoritas pembeli berasal wilayah Tangerang hingga ke Serang Banten,” katanya.
Lebih jauh Asikin menjelaskan, sapi qurban yang didatangkan dari Bima-NTB melalui tol laut ini memang cukup diminati oleh warga Jabodetabek.
Pembeli cukup merogoh kocek sebesar Rp18 jutaan sudah bisa membawa pulang satu ekor sapi dengan bobot antara 200 Kg hingga 250 Kg.
Disamping harganya terjangkau, sapi Bima ini mempunyai daging cukup padat dan kandungan lemaknya sedikit.
“Beda jauh dengan sapi limosin, kelihatannya doang besar tapi dagingnya sedikit, kandungan lemaknya banyak dan tulangnya besar. Kalau sapi Bima tampak fisik kecil tapi dagingnya banyak dan tulangnya juga kecil,” ujar Asikin. (BK/Ghozali)