KABAR duka itu datang pada hari Rabu, 14 Juli 2021, sekitar pukul 15.15 WIB. Kol (Pur) H. A. Rasyid Rais yang pernah dua periode menjadi Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) meninggal dunia di kediamannya di Palembang karena sakit. Pak Rasyid meninggal dunia dalam usia 82 tahun, meninggalkan seorang istri Hj Nurhaya dan dua anak serta beberapa cucu. Anak sulungnya Ir H Kanoviyandri yang akrab disapa Ujang Rasyid, sekarang duduk sebagai Anggota DPRD Sumsel dari Partai Demokrat.
Menurut rencana almarhum H Rasyid Rais akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Desa Meranjat, Ogan Ilir, sekitar pukul 11.00 Wib.
Kabar meninggalnya Pak Rasyid segera viral di dunia medsos. Banyak ucapan dan komentar turut berduka datang dari masyarakat. ” OKI dan Ogan Ilir Berduka.” Kata itu tertera di dinding Fb Iklim Cahya, mantan Ketua DPRD OI. Saat Rasyid Rais menjabat Bupati OKI, Iklim Cahya bertugas sebagai wartawan dari surat kabar terkemuka di Sumatera Bagian Selatan. Karena itu Iklim banyak mengetahui kiprah Bupati Rasyid Rais kala itu.
Rasyid Rais berlatar belakang TNI, namun cukup familier dengan masyarakat. Ia jebolan Akabri 1965, satu angkatan dengan Letjen Pur Suyono, yang pernah menjabat Kasdam Sriwijaya dan Kasum ABRI. Rasyid Rais muda pernah bertugas di Kodam Hasanudin Sulawesi. Kepada wartawan ia pernah bercerita bagaimana perjuangannya ketika istrinya akan melahirkan putra pertamanya, Ujang. Maklum saat tahun 1966 wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara masih rawan, karena pernah ada gerakan Permesta.
Dalam perjalanan tugasnya, kemudian ia pulang kampung bertugas di Kodam Sriwijaya. Selanjutnya ia pernah menjadi Kasdim lalu naik menjadi Dandim 04/02 OKI, sekitar tahun 1980-an.
Ketika Pemilu 1987, Pak Rasyid Rais dikaryakan menjadi Anggota DPRD OKI dari Fraksi ABRI, dan kemudian dipercaya menjadi Ketua DPRD. Sebelum reformasi, memang Kabupaten OKI termasuk daerah tipe A yang harus dipimpin oleh kader dari ABRI. Di Dewan ternyata Pak Rasyid tidak lama, krn saat Pemilihan Bupati OKI akhir tahun 1988 ia terpilih, dan dilantik bulan Januari 1989 untuk masa jabatan lima tahun hingga tahun 1994.
Menjelang akhir masa jabatan pertamanya itu, Pak Rasyid sempat menjalani operasi by pas jantung di Australia. Usai operasi jantung kondisinya semakin sehat. Dan sebagai tentara, Rasyid Rais menunjukkan loyalitas yang kuat terhadap Gubernur H Ramli Hasan Basri saat itu, padahal sudah banyak kepala daerah yang saat itu berbeda pendapat dengan Pak Ramli. Dan sikap Pak Rasyid ternyata benar, pada Pilgub tahun 1993 yang masih dipilih DPRD, Ramli Hasan Basri ternyata masih menang. Efeknya saat Pilbup OKI yang waktunya tak lama setelah Gubernur Ramli dilantik, maka Pak Rasyid pun tak banyak hambatan untuk menjadi Bupati OKI periode 1994-1999.
Pak Rasyid dikenal sebagai bupati dengan pembawaan sederhana, ala kampung. Ia cukup akrab dengan masyarakat. Saat dia acara di desa, ia lebih suka pidato dengan banyak menggunakan bahasa daerah. Sehingga nyambung dan mudah dicerna oleh masyarakat desa. Pada eranyalah, Kantor Bupati OKI saat ini dibangun, inilah kenangan spektakuler dari Pak Rasyid.
Pak Rasyid menjadi bupati menggantikan H Yusuf Halim, yang juga Pamen TNI. Dan setelahnya bupati OKI dipegang oleh Kol (Pur) HF Rozi Dahlan yang dilantik 15 Januari 1999. OKI baru dipegang pejabat sipil setelah era reformasi, yakni pada masa Bupati Ir H Ishak Mekki, MM (2004-2009 dan 2009-2014)
Pak Rasyid merupakan orang pertama yang pernah menjabat tiga jabatan penting di OKI yakni Dandim, Ketua DPRD dan Bupati.
Selamat Jalan Pak Rasyid, semoga Surga menjadi tempatmu kelak. Aamiin. (BK/djoe/ica)