KEMERIAHAN dan hiruk pikuk Piala Eropa (EURO) tahun 2020 berakhir sudah. Dalam partai final yang mempertemukan Italia vs Inggris di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari (wib), Italia keluar sebagai pemenang (Juara). Italia yang dibesut Pelatih Roberto Mancini, mantan bintang sepakbola Italia, memupus harapan tuan rumah Inggris, yang kalah dalam adu penalti 3 : 2. Dengan kekalahan ini Inggris belum pernah lagi juara pada kompetisi mayor, pasca menjadi juara Piala Dunia tahun 1966.
Dalam pertandingan tersebut, kelihatannya kedua pelatih menurunkan tim yang sama seperti di semi final. Hanya Inggris ada perubahan sedikit di posisi gelandang / sayap kanan, dari Saka ke Tippier.
Dan kalau kita cermati jalannya pertandingan yang berlangsung selama 120 menit, Italia layak dan pantas menang. Kendati sempat tertinggal akibat gol cepat Luke Shaw, bek kiri Inggris, tapi Italia lebih mengendalikan pertandingan. Italia lebih gencar melakukan serangan secara terstruktur, dengan ball position mencapai 70 persen.
Beberapa kali gawang Inggris yang dikawal Jordan Pickford terancam. Namun berkat ketangguhan Pickford dan dua palang pintu John Stone-Harry Miquere, gawang Inggris berkali-kali bisa diselamatkan. Baru pada menit ke 67 dalam sebuah kemelut dari tendangan pojok, gol tercipta ke gawang Inggris berkat sontekan Bek Italia Leonardo Benucci.
Sedangkan Inggris lebih mengandalkan serangan balik, karena memang Inggris memiliki penyerang yang mampu berlari kencang seperti Sterling dan Kane. Begitu juga dua bek sayapnya Shaw di kiri dan Walker di kanan.
Posisi sama kuat 1 : 1 membuat pertandingan harus diperpanjang 2 x 15 menit. Sejumlah pemain Italia yang menjadi andalan selama ini di lini depan, terpaksa diganti seperti Ciro Immobile, Federico Chiesa, Lorenzo Insigne, termasuk gelandang andalan Marco Veratti. Penggantian ini karena cidera dan faktor kelelahan. Untung saja pengganti mereka tidak terlalu beda kapasitasnya, mereka yang dimasukkan pelatih Mancini adalah Berardi, Bernardeschi, dan Belotti.
Sementara dari kubu Inggris, pelatih Sautghate di ujung pertandingan antara lain memasukkan Rashford dan Sanco menggantikan Handerson dan Walker. Keliatannya penggantian ini untuk persiapan adu penalti. Walau saat adu penalti keduanya tampil sangat mengecewakan.
Dalam adu penalti, baik kiper Italia Donnarumma maupun kiper Inggris Pickford sama-sama tampil gemilang. Donnarumma berhasil menggagalkan tendangan dua algojo Inggris Sanco dan Saka, sedang tendangan Rashford melenceng dan terkena tiang gawang.
Sementara Pickford berhasil menghadang tendangan Belotti dan Jorginho. Hasil adu penalti 3 : 2 untuk Italia, sekaligus memastikan tim Glie Azzuri tersebut memboyong Piala Eropa (Euro) untuk kedua kalinya, setelah yang pertama diraih tahun 1968, 53 tahun yang lalu.
Koleksi tropi Euro 2020 ini, menambah koleksi tropi Italia untuk kompetisi mayor dan bergensi. Selain dua tropi eropa, Italia juga memiliki empat tropi Piala Dunia yakni juara tahun 1934, 1938, 1982, dan 2006. Sedangkan The Three Lion baru mengoleksi satu tropi dari kompetisi mayor, yakni juara Piala Dunia tahun 1966 lalu. Sedangkan untuk gelaran Piala Eropa, baru kali ini Inggris mencapai babak final.
Melirik catatan tersebut, terlihat Italia memang lebih superior dibanding Inggris. Dan dalam empat kali pertemuan dalam kompetisi resmi dan bergengsi, baik pada gelaran Piala Eropa maupun Piala Dunia, Italia selalu menang ketika menghadapi Inggris. Selamat untuk Italia.
Penulis: Iklim Cahya, Suporter/Pemerhati Sepakbola