Dilematika dan Strategi Kegiatan Pembelajaran PAUD di Masa PPKM Darurat

Loading

Penulis: Juni Ariani  SPd AUD(

Peserta Pentaloknas Literasi, GPAI TK Mutiara 17 Agustus 1/Pengurus FKG PAI TK Kota Bekasi)

 

Pandemi yang terjadi di seluruh dunia ini mengubah tatanan kehidupan masyarakat seperti keterbatasan untuk beraktifitas. Hal ini untuk mengurangi penularan Virus Covid -19 secara massif. Beberapa sektor kehidupan harus dibatasi tidak terkecuali sektor pendidikan. Kegiatan belajar yang secara normal diubah dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui online. Dengan perubahan tersebut, bagaimana para tenaga pendidik membuat strategi dan metode pembelajaran kreatif dan inovatif?

Kondisi Pandemi Covid-19 memasuki dua tahun bergulir dimana banyak kegiatan yang dibatasi ruang geraknya, mulai dari sektor pendidikan, perkantoran, perdagangan, dan pariwisata, serta sektor lainnya.

Pemerintah pusat dan daerah mengeluarkan beberapa keputusan, seperti Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. Dan Keputusan Pemerintah Daerah Kota Bekasi No. 300/Kep.339-BPBD/V/ 2020 Tentang PPSB dan Tatanan Hidup Baru masyarakat produktif dalam melawan Covid – 19 wilayah Kota Bekasi.

Selain itu Gubernur Jawa Barat menerbitkan Surat Keputusan No. 460/2479/Hukham, tanggal 28 Mei 2020 tentang PSBB tingkat daerah Provinsi Jawa Barat. Setiap pemerintahan daerah mengeluarkan atau menerbitkan aturan dan ketentuan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dalam kondisi lonjakan Covid-19 dan ditemukannya virus varian-varian baru, Kementerian Dalam Negeri RI menerbitkan Intruksi Menteri Dalam Negeri No. 15 tahun 2021 yaitu PPKM Darurat Jawa-Bali tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Covid-19 yang lebih ketat dari pada yang selama ini sudah berlaku.

Kebijakan ini diberlakukan selama dua pekan dan menyasar kab/kota di Jawa-Bali. Kebijakan ini diumumkan secara resmi Presiden Joko Widodo melalui siaran langsung youtube Sekretaris Presiden (Kamis, 1/7/2021 . Presiden Memutuskan untuk memberlakukan PPKM Darurat sejak tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 khusus di Jawa dan Bali.

Kebijakan ini diambil sebagai salah satu upaya memutuskan rantai penyebaran Covid-19 yang terus meningkat. Aturan PPKM Darurat Jawa–Bali yaitu sektor non esensial work from home (WFH) 100%, sektor esensial 50% work from office (WFO) dengan pengetatan prokes. Sedangkan sektor kritikal diperbolehkan work from office (WFO) 100% seperti supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan pengunjung 50% dari kapasitas dengan pengetatan prokes.

Adapun kegiatan belajar mengajar (KBM) 100% daring. Sementara kegiatan di pusat perbelanjaan, perdagangan, fasilitas umum, tempat ibadah ditutup sementara. Di sektor perhubungan dalam hal ini moda transportasi diperbolehkan dengan kapasitas 75%.

Pandemi Covid-19 Mengganas, Sekolah PAUD Menghela Nafas

Sejak pandemi ini terjadi (2020) hingga sekarang banyak lembaga-lembaga pendidikan PAUD tutup karena kondisi muridnya mengalami penurunan drastis, bahkan beberapa PAUD yang tidak memiliki muridnya. Pengelola PAUD ditantang untuk berinovasi melakukan PJJ dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (media digital dan elektronik).

KBM masih diberlakukan secara daring karena kondisi yang belum aman untuk pembelajaran tatap muka. Semakin banyak yang terpapar covid-19. Berdasarkan data yang dirilis dari Kompas.com (5/7/21), total kasus yang terpapar covid-19 di Indonesia mencapai angka 2.313.829 meninggal 61.140 dan sembuh 1.942.690 . Khusus Propinsi Jawa Barat total kasus 402.405 yang meninggal 5.558 dan sembuh 331.517.

Kondisi saat ini memprihatinkan, lonjakan kasus yang terpapar sangat tinggi. Hal ini perlu disadari oleh masyarakat agar jangan melakukan aktivitas yang tidak terlalu penting keluar rumah dan tetap mematuhi protokol kesehatan .

Dampak yang sangat besar pengaruhnya dari pandemi ini adalah sektor ekonomi dan pendidikan sehingga tidak bisa melakukan aktivitasnya secara normal. Sektor pendidikan pada lembaga-lembaga sekolah terutama PAUD lebih interaktif membuat strategi PJJ yang lebih menarik bagi para peserta didik, sehingga tidak membosankan saat melakukan pembelajaran melalui online.

PJJ sebaiknya dikemas menarik, kreatif dan inovatif. Antara lain menggunakan media digital dan medsos, seperti Whatsapp. Google Meet, Zoom Meeting, Vidio Call. Media eletronik belajar dari televisi dan radio. Guru-guru juga bisa membuat vidio pembelajaran yang membuat anak paham dengan materi yang disampaikan kepada peserta didik dan orangtua.

Beberapa contoh dari kegiatan PJJ PAUD secara online guru, termotivasi untuk kreatif berinovasi membuat metode pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi kepada peserta didik antara lain membuat vidio pembelajaran dari aplikasi vidio yang ada di playstore seperti aplikasi KeniMaster, Viva video, Flimora atau membuat pembelajaran di youtube channel.

Kegiatan PJJ dapat diinformasikan kepada orangtua untuk membantu putera dan puterinya dalam pembelajaran di rumah. Peran orangtua sangat penting dalam kerjasama mendampingi saat pembelajaran disampaikan oleh guru terutama bagi anak usia dini yang harus diarahkan dan didampingi oleh orangtua.

Peran Utama Orangtua dalam Strategi Metode PJJ

Keterlibatan orangtua siswa sangat penting untuk memperlancar dan mempermudah pelaksanaan PJJ di rumah terutama untuk anak usia dini karena anak perlu didampingi dalam penggunaan gawai atau gadget agar jangan salah dalam memanfaatkan media belajar digital yang menggunakan akses internet. Kemendikbud juga memberikan bantuan data internet untuk kuota belajar mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan perguruan tinggi yang datanya ada di aplikasi Dapodik.

Kegiatan PJJ di PAUD awalnya banyak orangtua yang agak kesulitan mengatur waktu untuk mendampingi belajar, tetapi dengan komunikasi yang baik antara guru dan orangtua murid, kegiatan PJJ ini bisa lebih fleksibel waktunya dengan kesepakatan bersama antara orangtua murid dengan gurunya. Seperti permintaan dari orangtua murid saat belajar dengan vidio call dapat disesuaikan waktunya.

Testimoni dari beberapa orangtua murid TK. Mutiara 17 Agustus, sistem PJJ ini bisa mengurangi cluster penularan Covid-19 di sekolah dan anak lebih aman belajar di rumah karena media belajar yang digunakan terhubung langsung dengan gurunya dengan menggunakan vidio call di whatsapp atau zoom meeting. Orangtua murid dapat mengetahui perkembangan anak saat belajar di rumah dan membimbing belajar secara langsung.

Semoga kondisi pandemi ini segera berakhir dan kita semua bisa melalui dengan tetap menjaga protokol kesehatan seperti cuci tangan, menggunakan masker, mengurangi mobilitas, jaga jarak dan makan-makan yang bergizi, berolahraga, berjemur di bawah sinar matahari sekitar 15 menit agar tetap menjaga imunitas tubuh kita tetap sehat. Semangat dan selalu berpikir positif berdo’a agar pandemi ini segera berakhir.

PJJ secara daring membuat guru banyak mendapatkan ilmu dan wawasan terutama dalam hal pemanfaat teknologi. Membuat guru dapat menggunakan dan memanfaatkan media digital dan elektronik yang berhubungan dengan internet serta aplikasi yang dapat menunjang kemampuan guru. Semangat melakukan perubahan dalam pembelajaran, tetap belajar untuk lebih baik dan berkompeten dalam menggunakan berbagai media belajar dan media sosial .

#Belajar Sepanjang Hayat, Kita Bisa dan Pasti Bisa!

#Salam Patriot Literasi:

Bersatu, Berilmu, Bermutu, Majuuuu….Yoooo….Aaachhh…!!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *