Oleh: Suhartono Sanjoto
Pekerja kesehatan di Ciamis
Saudaraku,
Di beberapa sosmed, masih ada juga ternyata orang dan tokoh yang tak percaya serangan Covid-19. Padahal data dan fakta sudah bicara. Kondisi rumah sakit yang kehabisan ruang ICU dan Isolasi, antrean panjang di IGD bahkan krisis oksigen, tergelar di depan mata.
Sahabat dan kerabat terbaik kita, satu per satu mendahului kita. Semoga husnul khotimah. Fakta ini juga cukup untuk menggetarkan hati dan perasaan kita, begitu dahsyatnya Covid ini.
Saudaraku,
Seandainya pun tidak yakin Covid itu nyata, jagalah lisan untuk tak menyebarkan kabar menyesatkan. Kalaulah tak percaya Covid itu ada, jagalah tangan untuk tidak menulis dan meneruskan pesan hoax.
Tahu kan, banyak yang termakan kabar bohong sehingga harus kehilangan orang terkasih? Seorang bapak yang takut dicovidkan, ada yang tak mau berobat, ada juga yang mengonsumsi berbagai ramuan, yang belum terbukti kemanjurannya.
Saudaraku,
Sekarang ruang isolasi penuh. Ruang ICU penuh. Ventilator terbatas. Oksigen kian sulit didapat. Antrean di IGD kian panjang. Rumah sakit darurat pun membludak.
Saudaraku,
Mungkin ketika kita terpapar, naudzubillah, tak ada fasilitas kesehatan yang bisa menampung. Itu terjadi pada saudara kita sendiri.
Saudaraku,
Mari jaga diri dan keluarga terkasih. Terapkan protokol kesehatan. Tahan diri dan emosi. Ikuti petunjuk dokter dan instansi terkait. Perbanyak asupan makanan bergizi dan vitamin. Selalu pakai masker dan rajin cuci tangan. Saat ini, hanya kita sendiri yang bisa menjaga dan mengingatkan.
Saudaraku,
Jangan sampai sakit. Rumah sakit penuh.
Saudaraku,
Jangan biarkan kerabat dan sahabat dekat terpapar oleh kita yang abai prokes.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk melewati bencana ini. Semoga kita diberikan kesehatan.
Salam