PASIEN Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Chasbullah Abdulmajid (RSUD CAM) Kota Bekasi terus bertambah. Akibatnya, tenda darurat yang disiapkan pun terisi penuh.
Bahkan, masyarakat yang datang berobat ke rumah sakit milik Pemintah Kota (Pemkot) Bekasi ini, harus rela menunggu di halaman parkir, Jumat (25/6/2021) siang.
Pantauan Koran Bekasi, lonjakan angka penderita Covid-19 di Kota Bekasi terus meroket. Hal ini terlihat dari penuhnya ruang perawatan di RSUD Chasbullah Abdulmajid. Bahkan, tenda dari BPBD Kota Bekasi didirikan mengantisipasi membludaknya jumlah pasien.
“Triase ini sebenarnya ruang screening. Karena pasien yang datang ada yang punya PCR dan belumm punya PCR. Dan, yang belum punya PCR dicreening disini, jadi kami menunggu hasil PCRnya,” ujar Direktur RSUD Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi dr Kusnanto, Jumat (25/6/2021).
Menurut Kusnanto, puluhan tenaga medis telah disiagakan di tenda yang menampung pasien Covid-19. Tapi, jumlahnya tetap tidak memadai. RSUD juga bekerjasama dengan rumah sakit swasta untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien ini.
Dia menjelaskan, dari jumlah 265 bad ditambah 100 bad yang ada di RSUD CAM, tetap saja tidak mencukupi untuk menampung pasien yang terpapar Covid-19.
“Kita sudah koordinasi dengan dinas kesehatan untuk bisa kita share rujukan ke luar rumah sakit Chasbullah Abdulmajid. Kita juga masih terus berkoordinasi dengan rumah sakit lainnya,” kata dr Kusnanto.
Saat ini, kata dia, ada 4 rumah sakit tipe D yang menjadi rumah sakit rujukan serta beberapa rumah sakit lain. Sedangkan ketersediaan oksigen di RSUD Kota Bekasi sendiri dikatakan Kunanto masih mencukupi untuk pasien Covid-19 yang ada.
“Tentunya oksigen adalah bagian dari sarana penunjang yang tidak boleh lepas dan kita, Insya Allah sudah disiapkan oksigen untuk pasien-pasien yang menunggu ditriase,” pungkasnya.
Pantauan wartawan, terlihat salah satu pasien harus dirawat di dalam mobil di halaman parkir RSUD. Hal ini dikarenakan penuhnya ruang perawatan di rumah sakit.
“Dari empat puluh bed ditenda darurat, sudah terpakai tiga puluh, sementara pasien juga terus bertambah. Jadi bed di tenda darurat juga memang penuh,” kata Kusnanto. (BK/Zas)